Lukas Enembe Meninggal Dunia, Begini Kronologi Kasus Penangkapannya yang Dihalang-halangi Pendukungnya

Photo Author
- Kamis, 28 Desember 2023 | 21:35 WIB
Lukas Enembe meninggal dunia usai dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta (Instagram)
Lukas Enembe meninggal dunia usai dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta (Instagram)

PITUTUR.id – Gubernur Papua, Lukas Enembe meninggal dunia pada 26 Desember 2023 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Lukas Enembe ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus suap dan gratifikasi.

Lukas Enembe sakit-sakitan sebelum ditahan oleh KPK dan kesehatannya semakin menurun ketika ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka pada 5 September 2022 lalu. Politisi Partai Demokrat ini terbukti menerima uang sebesar 1 miliar dari Rijatono Lakka, Direktur PT Utama PT Tabi Bangun Papua.

Baca Juga: Suka dengan Produk UNIQLO yang Diduga Pro Israel? Cek Fakta Ini Sebelum Membeli Berbagai Koleksinya

Lukas Enembe tak hanya menerima sejumlah uang, ia juga diduga menerima pemberian lain sebagai gratifikasi karena terkait dengan posisinya waktu itu sebagai gubernur. Pemberian lain sebesar Rp. 10 miliar berdasarkan bukti permulaan.

Begini proses penangkapan Lukas Enembe yang sulit dilakukan oleh KPK oleh karena dilindungi oleh simpatisannya di Papua.

Saat pertama kali dipanggil oleh KPK ke Jakarta untuk diperiksa sebagai tersangka, Lukas Enembe tidak kooperatif dengan dalih kesehatannya mengalami gangguan. Situasi ini semakin sulit mengingat simpatisan Lukas Enembe tetap setia dan berusaha melindungi dirinya.

Baca Juga: Koleksi Terbaru dari Produk Uniqlo, Miracle Air Jacket and Pants: 31 Hari Penuh Hadiah

Bahkan tugas KPK dihalang-halangi pada berbagai kesempatan oleh para pendukung setia Lukas. Orang nomor satu Papua ini memang memiliki citra positif di kalangan pendukungnya.

Aksi simpatisan Lukas Enembe menghalang-halangi kerja lembaga Antirasuah itu pernah terjadi pada 20 September. Menyusul Lukas ditetapkan sebagai tersangka ribuan simpatisannya menggelar aksi demonstrasi di tujuh lokasi di Kota Jayapura.       

Aksi tersebut sempat membuat Kota Jayaputa lumpuh total. Akses jalan Jayaputa menuju Sentani macet gara-gara dipenuhi oleh massa aksi demo. Pertokoan dan fasilitas publik pun ditutup. Padahal, Kota Jayapura merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi di Papua.

Baca Juga: Promo dan Diskon Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dari Berbagai Brand Favorit, Ada Produk Uniqlo Sampai Janji Jiwa

Pada 12 September 2022 sebelumnya, KPK merencanakan pemeriksaan terhadap politisi Partai Demokrat tersebut. Namun, Lukas mangkir dari panggilan dengan alasan sakit. Ketua KPK saat itu dijabat oleh Firli Bahuri menyempatkan datang secara langsung ke rumah Lukas di Papua.

Pada tanggal 30 September 2022, Lukas Enembe ketahuan hadir meresmikan delapan bangunan lain di Jayapura dan Kantor Gubernur Papua.  

Usaha KPK menangkap Lukas Enembe belum membuahkan hasil hingga tahun 2022 berakhir. Namun, KPK tak berhenti berusaha mencari cara agar Lukas Enembe ditangkap. Usaha KPK itu akhirnya membuahkan hasil di awal tahun 2023.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Rizky

Sumber: Kompas.com, BBC Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X