90.000 Karyawan Indofood Terancam PHK Usai Diterpa Isu Boikot Produk Israel? Apindo Sebut Dampaknya Sangat Serius Karena...

Photo Author
- Kamis, 7 Desember 2023 | 07:08 WIB
Indofood diserang isu boikot dan produknya diduga pro Israel, segini jumlah karyawannya. (Indofood)
Indofood diserang isu boikot dan produknya diduga pro Israel, segini jumlah karyawannya. (Indofood)

PITUTUR.id - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, salah satu raksasa industri makanan dan minuman di Indonesia, tengah berada di bawah sorotan tajam terkait isu boikot produk yang diduga pro-Israel.

Produk-produk populer Indofood seperti Indomie dan Bimoli, serta beberapa merek lainnya, telah masuk dalam daftar boikot yang beredar di media sosial.

Isu boikot ini muncul di tengah gelombang solidaritas global untuk Palestina, yang terus mengalami penindasan.

Baca Juga: Unilever dan Kontroversi Pro Israel: Pulihkan Citra Perusahaan dengan Renovasi 90 Surau di Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Shinta W Kamdani, mengungkapkan kekhawatirannya akan dampak signifikan yang mungkin terjadi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Tak hanya itu, Ia juga khawatir gerakan boikot ini berpotensi pada pemangkasan jumlah tenaga kerja yang signifikan alias PHK.

Shinta, karena itu, menekankan pentingnya pemahaman mendalam oleh konsumen sebelum memutuskan untuk memboikot produk tertentu.

Baca Juga: Indofood Diserang Isu Boikot hingga Produknya Dicap Pro Israel, Ternyata Jumlah Karyawannya di Indonesia Segini, Fantastis...

Mengingat banyak produk yang tidak terkait dengan Israel juga bisa terkena dampak.

"Konsumen yang kurang paham mungkin beranggapan bahwa produk-produk ini terkait atau mendukung tindakan agresif Israel," kata Shinta.

Ia menyerukan kehati-hatian dalam menyebarkan informasi boikot, terutama di media sosial, yang sering kali tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Keterlibatan Indofood dan Kopi Kapal Api: 5 Fakta yang Perlu Dipertimbangkan dalam Konteks Israel

"Oleh karena itu, penting untuk memahami asal-usul produk sebelum memutuskan untuk melakukan boikot," kata Shinta.

Ia menyayangkan karena banyak masyarakat, terutama di media sosial yang menggembar gemborkan isu boikot produk pro Israel, yang dinilainya tidak tepat sasaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X