PITUTUR.id - Aksi boikot produk-produk yang terkait dengan Israel semakin marak di Indonesia.
Hal ini dipicu oleh konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, yang menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak.
Aksi boikot ini juga berpengaruh pada kinerja saham perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Israel di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Salah satu perusahaan yang terkena dampak adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), yang merupakan pemegang lisensi merek kopi Starbucks di Indonesia.
Starbucks merupakan brand kopi asal Amerika Serikat (AS) yang dituding mendukung Israel.
Akibatnya, saham MAPI turun 11,87% dalam sebulan terakhir. Bahkan, pada Kamis (16/11/2023), saham MAPI menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual oleh investor asing.
Baca Juga: Starbucks di Boikot Masyarakat Indonesia, Jangan Khawatir Ada Point Coffe Bagi Kamu Pecinta Kopi
Meski demikian, pihak Starbucks Indonesia membantah terlibat dalam konflik Israel-Palestina.
Melalui akun Instagram resminya, Starbucks Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak mendukung tindakan teror dan menghormati kebebasan berpendapat.
Namun, pernyataan ini tampaknya tidak cukup untuk meredam aksi boikot.
Selain Starbucks, restoran cepat saji KFC juga menjadi sasaran boikot.
KFC merupakan merek yang dimiliki oleh Yum! Brands, sebuah perusahaan multinasional yang juga diduga mendukung Israel.
Artikel Terkait
Unilever Diskon Gede-gedean di Alfamart Usai Diterpa Isu Boikot Produk Israel, Warga Beri Respons Begini
Unilever Indonesia Dituding Pro Israel, Ini Profil Lengkap Pemiliknya yang Jarang Terekspos
Diskon Besar-besaran Unilever di Alfamart, Warga Surabaya: Saya Ikut Boikot Produk Israel Sesuai Kemampuan
Unilever Beri Diskon 50 Persen untuk Semua Produknya Imbas Aksi Boikot Produk Israel, Ada Minyak Goreng?
Unilever Beri Promo Gila-Gilaan hingga 80 Persen untuk Produknya di Lazada, Apakah Imbas Boikot Produk Israel?
Unilever Indonesia Ajak Konsumen Belanja di Lazada dengan Diskon hingga 80 Persen, Apakah Ini Tanda Putus Asa di Tengah Boikot?