Terkini! Boikot Produk Israel Picu Saham Beberapa Perusahaan Ini Anjlok di Bursa Efek Indonesia, Ada Unilever, KFC hingga Starbuks

Photo Author
- Jumat, 17 November 2023 | 22:38 WIB
Unilever menjadi sasaran boikot oleh sebagian masyarakat karena perusahaan multinasional dituding mendukung Israel. (Dok. Unilever)
Unilever menjadi sasaran boikot oleh sebagian masyarakat karena perusahaan multinasional dituding mendukung Israel. (Dok. Unilever)

PITUTUR.id - Aksi boikot produk-produk yang terkait dengan Israel semakin marak di Indonesia.

Hal ini dipicu oleh konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, yang menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Aksi boikot ini juga berpengaruh pada kinerja saham perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Israel di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Unilever Indonesia Ajak Konsumen Belanja di Lazada dengan Diskon hingga 80 Persen, Apakah Ini Tanda Putus Asa di Tengah Boikot?

Salah satu perusahaan yang terkena dampak adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), yang merupakan pemegang lisensi merek kopi Starbucks di Indonesia.

Starbucks merupakan brand kopi asal Amerika Serikat (AS) yang dituding mendukung Israel.

Akibatnya, saham MAPI turun 11,87% dalam sebulan terakhir. Bahkan, pada Kamis (16/11/2023), saham MAPI menjadi salah satu saham yang paling banyak dijual oleh investor asing.

Baca Juga: Starbucks di Boikot Masyarakat Indonesia, Jangan Khawatir Ada Point Coffe Bagi Kamu Pecinta Kopi

Meski demikian, pihak Starbucks Indonesia membantah terlibat dalam konflik Israel-Palestina.

Melalui akun Instagram resminya, Starbucks Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak mendukung tindakan teror dan menghormati kebebasan berpendapat.

Namun, pernyataan ini tampaknya tidak cukup untuk meredam aksi boikot.

Baca Juga: Boikot Produk Pendukung Israel Terus Berjalan, Ayam Jatinangor Memasuki Daftar Resto Makanan Cepat Saji Untuk Gantikan Mcd

Selain Starbucks, restoran cepat saji KFC juga menjadi sasaran boikot.

KFC merupakan merek yang dimiliki oleh Yum! Brands, sebuah perusahaan multinasional yang juga diduga mendukung Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X