Minyak Bimoli Jadi Sasaran Boikot Diduga Produk Pro Israel, Ini Fakta Sebenarnya

PITUTUR.id - Baru-baru ini tersebar berita kurang valid seputar Minyak Bimoli yang berujung diboikot karena diduga Produk Pro Israel.

Beberapa media berita bahkan mengaitkan produk Minyak Bimoli dengan perusahaan Unilever yang saat ini sedang gencar di boikot oleh masyarakat Indonesia karena dugaan mendukung gerakan Agresi Israel di Palestina.

Padahal Minyak Bimoli adalah produk asli Indonesia yang sudah berdiri puluhan tahun dan menjadi merk minyak goreng paling terkenal di Indonesia dengan berbagai penghargaan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Curah di Bangkalan Stabil di Rp 14.000 per Liter

Lalu apa hubungan Minyak Bimoli dengan perusahaan Unilever yang disebut-sebut masyarakat Pro Israel ?

Bagaimana sebenarnya fakta dan sejarah dari Minyak Bimoli ?

Sejarah Minyak Bimoli

Bimoli adalah minyak goreng asli Indonesia yang berawal dari Bitung Manado, Sulawesi Utara.

Bimoli merupakan singkatan dari Bitung Manado Oil Limited, nama perusahaan yang didirikan oleh Oei Ek Tjhong (Eka Tjipta Widjaja) pada tahun 1968.

Oei Ek Tjhong adalah seorang pengusaha asal Cina yang berimigrasi ke Indonesia pada usia 15 tahun.

Ia memulai bisnisnya dengan berdagang kopra, bahan baku minyak kelapa, di kawasan Bitung dan Manado yang merupakan penghasil kopra terbesar di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Stabil, tapi Masih di Atas HET

Pada tahun 1968, Oei Ek Tjhong membangun pabrik pengolahan minyak kelapa bernama CV Bitung Manado Oil.

Produk olahannya disebut Bimoli, yang merupakan singkatan nama perusahaannya. Bimoli pertama kali dijual di pasar Indonesia pada tahun 1968, sedangkan untuk varian Bimoli Spesial diperkenalkan pada tahun 1993.