Gempa Bumi dalam Mitos Namazu di Jepang: Teguran Atas Keserekahan Manusia

Photo Author
- Selasa, 29 Agustus 2023 | 13:20 WIB
Sebuah karya seni gempa bumi bermotif namazu atau ikan lele (oleh seniman yang tidak diketahui namanya (Public Domain/Wikipedia)
Sebuah karya seni gempa bumi bermotif namazu atau ikan lele (oleh seniman yang tidak diketahui namanya (Public Domain/Wikipedia)

PITUTUR.id - Namazu adalah makhluk mitologi yang berbentuk ikan besar yang diyakini berada di dalam tanah dan dikaitkan dengan gempa bumi di Jepang, terutama di sekitar Danau Biwa, Chikubushima, dan kemudian menyebar ke wilayah Kanto.

Mitos Namazu muncul pada bulan Oktober tahun 1855 bersamaan dengan gempa besar yang mengguncang wilayah Edo. Gempa ini menyebabkan ribuan orang tewas.

Dari peristiwa ini, Dewa Kashima berusaha keras untuk menahan Namazu dengan batu raksasa.

Gambaran tentang Namazu telah ada sejak abad ke-15, tetapi baru pada akhir abad ke-18 Namazu dikaitkan dengan bencana alam.

Pada periode Tokugawa (1603-1868), Namazu adalah dewa sungai yang dikaitkan dengan banjir atau hujan deras.

Baca Juga: Terungkap! Inilah Alasan Mengapa Masyarakat Tidak Boleh Pelihara Hewan Liar

Namazu sering bertindak sebagai pertanda bahaya, memperingatkan orang tentang malapetaka yang akan terjadi atau melibas naga air berbahaya untuk mencegah bencana lebih lanjut.

Naga air ini adalah simbol yang sangat tua dan kuat yang diadopsi dari Cina, dan dianggap sebagai penyebab berbagai jenis bencana, termasuk gempa bumi.

Selama abad ke-18, Namazu raksasa secara perlahan-lahan menggantikan peran naga dalam menciptakan kerusakan.

Perubahan dari naga ke Namazu ini terjadi karena naga juga diasosiasikan dengan air dan sungai. Oleh karena itu, Namazu dianggap berkaitan erat dengan mitos naga.

Pada abad ke-19, terutama setelah gempa Edo pada tahun 1855, kesalahan Namazu dianggap lebih sebagai hukuman atas keserakahan manusia, karena diyakini bahwa Namazu dengan menyebabkan bencana memaksa orang untuk berbagi kekayaan mereka sepenuhnya.

Namazu dikenal sebagai Yonaoshi Daimyojin, yang berarti "dewa pembetulan dunia". Namazu diyakini tinggal di bawah tanah di Provinsi Hitachi, yang sekarang dikenal sebagai Ibaraki, di utara Tokyo.

Baca Juga: Bukan Lewat Mulut, Ini Cara Buaya Berkomunikasi Menurut Ilmuwan

Sebuah batu bernama Kanameishi berfungsi untuk menahan gerakan Namazu. Seiring berjalannya waktu, batu ini tidak lagi mampu menahan gerakan Namazu, sehingga Dewa Kashima harus terus menekannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X