Mengenal Kejawen, Identitas dan Cara Pandang Masyarakat Jawa terhadap Kehidupan

Photo Author
- Minggu, 27 Agustus 2023 | 09:47 WIB
Dalang Wayang sebagai salah satu manifestasi kejawen (Foto: Unsplash/DIno Januarsa)
Dalang Wayang sebagai salah satu manifestasi kejawen (Foto: Unsplash/DIno Januarsa)

PITUTUR.id - Kejawen merupakan keyakinan yang tumbuh dalam komunitas etnis di Pulau Jawa.

Filsafat Kejawen berakar pada ajaran agama yang dianut oleh para filsuf Jawa. Meskipun Kejawen adalah bentuk keyakinan, sebenarnya itu bukanlah agama yang mandiri.

Dalam naskah-naskah kuno Kejawen, terlihat jelas bahwa Kejawen lebih merupakan ekspresi seni, budaya, tradisi, sikap, ritual, dan filosofi masyarakat Jawa. Semua ini tak terlepas dari dimensi spiritual suku Jawa.

Budaya Kejawen timbul sebagai hasil sintesis beberapa aliran agama yang datang dan keyakinan asli masyarakat Jawa.

Sebelum ajaran Budha, Kristen, Hindu, dan Islam memasuki Pulau Jawa, keyakinan asli yang dipegang oleh masyarakat Jawa adalah animisme, dinamisme, atau perdukunan.

Orang-orang Jawa yang memegang Kejawen memiliki keteguhan dalam keyakinan mereka. Mereka tetap mematuhi ajaran agama dan menjauhi larangan yang diajukan oleh agama mereka.

Baca Juga: Amor Fati, Falsafah Kehidupan Tentang Bagaimana Mencintai Takdir

Mereka melakukannya dengan mempertahankan identitas mereka sebagai pribumi. Pada dasarnya, filosofi Kejawen mendorong individu untuk tetap patuh pada Tuhannya.

Sejak lama, masyarakat Jawa dikenal sebagai penganut monoteisme, yaitu keyakinan akan adanya satu Tuhan.

Ini adalah esensi dari ajaran Kejawen yang dikenal dengan istilah "Sangkan Paraning Dumadi," yang berarti "asal-usul dan akhir hamba Tuhan."

Filsafat Kejawen berkembang seiring dengan agama yang dianut oleh para pengikutnya. Oleh karena itu, ada istilah seperti Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Budha Kejawen, dan Kristen Kejawen.

Para penganut aliran ini tetap menjalankan nilai-nilai adat dan budaya Kejawen yang sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut.

Secara umum, Kejawen adalah sebuah budaya yang menekankan pada pembangunan etika atau norma-norma dalam menjalani kehidupan yang baik.

Baca Juga: Bima Sakti, Galaksi yang Manis dan Beraroma Raspberry

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X