PITUTUR.id - Mati otak adalah kondisi yang sangat serius dan tidak bisa dianggap enteng.
Jika seseorang dinyatakan mati otak, artinya seluruh aktivitas otaknya sudah berhenti total dan tidak bisa berfungsi lagi.
Orang yang mati otak tidak akan bisa sadar, bernapas, atau bergerak tanpa bantuan alat.
Bahkan, secara hukum, orang yang mati otak bisa dinyatakan sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Keajaiban dan Keanehan Bersin: Dari Kecepatan 100 km/jam hingga Pertanda Cinta
Lalu, bagaimana cara mendiagnosis mati otak? Apa saja tes yang harus dilakukan dokter untuk memastikan kondisi ini?
Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah langkah pertama yang dilakukan dokter untuk menilai tingkat responsifitas pasien.
Dokter akan mencoba membangunkan pasien dari kondisi koma dengan berbagai cara, misalnya dengan menyentuh, menepuk, atau menyebut nama pasien.
Jika pasien tidak menunjukkan respons apapun, dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan menguji refleks batang otak.
Batang otak adalah bagian otak yang mengatur fungsi vital tubuh, seperti pernapasan, detak jantung, dan kesadaran.
Refleks batang otak bisa dilihat dari gerakan mata, pupil mata, kelopak mata, batuk, muntah, dan lain-lain.
Jika tidak ada refleks batang otak sama sekali, artinya batang otak sudah tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Mengapa Otak Manusia Hanya Menyadari 40 Informasi dari 11 Juta Informasi Setiap Detik?