PITUTUR.id - Hujan adalah hal yang biasa kita alami di Bumi. Tetesan air yang jatuh dari langit membawa kesegaran dan kehidupan bagi makhluk hidup.
Namun, tahukah Anda bahwa di planet lain, hujan tidak selalu berupa air? Ada beberapa planet yang memiliki fenomena hujan yang sangat berbeda dan menakjubkan. Salah satunya adalah hujan berlian.
Baca Juga: Jangan Takut Makan Pisang, Ini Manfaat dan Risikonya
Ya, Anda tidak salah baca. Hujan berlian adalah fenomena alam yang benar-benar terjadi di beberapa planet di Tata Surya kita.
Planet-planet tersebut adalah Neptunus dan Uranus, yang disebut sebagai raksasa es karena lapisan terluarnya terdiri dari hidrogen dan helium.
Di kedua planet ini, ada proses kimia dan fisika yang membuat karbon berubah menjadi berlian dan jatuh ke permukaan planet.
Baca Juga: Mengenal Warna dan Alotrop Oksigen, Unsur Kimia yang Penting bagi Kehidupan
Bagaimana bisa hal itu terjadi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Proses Terbentuknya Hujan Berlian
Hujan berlian di Neptunus dan Uranus bermula dari badai petir yang sangat kuat di atmosfer kedua planet.
Badai petir ini menyebabkan suhu atmosfer mencapai ribuan derajat Celcius, yang cukup untuk memecah molekul metana menjadi atom karbon dan hidrogen.
Atom karbon ini kemudian melayang bebas di atmosfer dan mulai berjatuhan ke bawah.
Saat atom karbon ini turun ke dalam atmosfer yang semakin tebal dan dingin, mereka mengalami perubahan bentuk dan struktur.
Pada ketinggian sekitar 6.000 kilometer dari permukaan planet, atom karbon ini berubah menjadi grafit, yaitu bentuk karbon yang kita kenal sebagai bahan pensil.
Grafit ini masih berbentuk serpihan-serpihan kecil yang terbang bersama angin kencang.
Artikel Terkait
Wali Kota Surabaya Ajak Guru dan Orang Tua Dekatkan Diri dengan Anak untuk Cegah Perundungan
Penetapan Daftar Calon Legislatif Tetap Segera Diumumkan, Wali Kota Surabaya Ingatkan Sanksinya
Wali Kota Surabaya: Kedekatan Emosi dengan Anak Solusi Cegah Perundungan di Sekolah
Jangan Kaget, Ternyata Jumlah Pohon di Bumi Jauh Lebih Banyak dari Jumlah Bintang di Angkasa
Jangan Takut Makan Pisang, Ini Manfaat dan Risikonya