PITUTUR.id - Polusi plastik adalah salah satu masalah lingkungan yang paling serius di zaman kita.
Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik dibuang ke lautan kita, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekosistem laut, satwa liar, dan kesehatan manusia.
Disini kita akan membahas tentang apa itu polusi plastik, bagaimana dampaknya pada lautan kita, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
Baca Juga: Cara Mudah untuk Berkontribusi dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim
Apa itu polusi plastik?
Polusi plastik adalah akumulasi sampah plastik di lingkungan, terutama di lautan. Sampah plastik berasal dari berbagai sumber, seperti kemasan makanan dan minuman, tas belanja, botol air, sedotan, alat pancing, dan lain-lain.
Sampah plastik ini bisa berupa makroplastik (berukuran lebih besar dari 5 mm) atau mikroplastik (berukuran lebih kecil dari 5 mm).
Mikroplastik bisa berasal dari pemecahan makroplastik oleh sinar matahari, gelombang, dan mikroorganisme, atau dari produk yang mengandung mikroplastik seperti pasta gigi, kosmetik, dan deterjen.
Baca Juga: Perubahan Iklim: Ancaman Nyata bagi Bumi dan Seisinya
Sampah plastik bisa masuk ke laut melalui berbagai cara, seperti limpasan air hujan, sungai, saluran pembuangan, angin, atau aktivitas manusia di pantai atau di kapal.
Sampah plastik ini kemudian mengapung di permukaan laut, tenggelam ke dasar laut, atau terbawa oleh arus laut ke tempat-tempat tertentu.
Salah satu tempat yang terkenal dengan akumulasi sampah plastik adalah Great Pacific Garbage Patch (GPGP), yaitu kumpulan sampah plastik yang berada di antara Hawaii dan California dengan luas sekitar 1,6 juta km2.
Bagaimana dampak polusi plastik pada lautan kita?
Polusi plastik memiliki dampak yang sangat negatif bagi lautan kita. Berikut adalah beberapa dampaknya:
Dampak terhadap kehidupan laut
Sampah plastik menimbulkan ancaman besar bagi hewan laut, baik secara fisik maupun kimia. Secara fisik, hewan laut bisa tersangkut, terjerat, atau tertelan sampah plastik.
Hal ini bisa menyebabkan luka, infeksi, gangguan pencernaan, kelaparan, atau kematian. Menurut WWF, setidaknya 267 spesies di seluruh dunia terkena bahaya sampah plastik, yang meliputi 84% penyu laut dan 43% mamalia laut.
Artikel Terkait
Simpanse Gunakan Serangga sebagai Obat Luka, Peneliti Terkejut
Video Game, Bukan Sekadar Hiburan tapi Juga Pendidikan
Rekaman Video, Alat Baru untuk Mendiagnosis Kesehatan Mental
Jangan Remehkan Wanita Lajang, Mereka Punya Alasan dan Cara untuk Hidup Bahagia
Penemuan Epic: Cara Efektif Hentikan Karbon Dioksida Industri!
Terobosan Baru Perang Melawan HIV: Venetoclax, Obat Kanker Darah, Berpotensi Menjadi Penyelamat
Riset, Merokok 15 Batang Sehari dan Tidak Punya Teman Sama Berbahayanya, Ini Penjelasan Pakar
CoLD-Spray, Hand Sanitizer Ramah Lingkungan dari Limbah Cumi-Cumi
Perubahan Iklim: Ancaman Nyata bagi Bumi dan Seisinya
Cara Mudah untuk Berkontribusi dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim