Soal Sumur Bor Berbau Menyengat, Pemkab Sumenep Minta Bantuan Pemprov Jatim untuk Teliti Kandungan Air

Photo Author
- Senin, 2 September 2024 | 19:58 WIB
Ilustrasi sumur bor di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (PIxabay/mh-grafik)
Ilustrasi sumur bor di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. (PIxabay/mh-grafik)

PITUTUR.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah melakukan pemeriksaan secara mendalam pada air sumur bor yang berbau menyengat di Desa Batang Batang Laok, Sumenep, Madura. 

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Dadang Dedy Iskandar langsung mendatangi lokasi pada Senin, 2 September 2024. 

Pada kesempatan itu, Dadang dan para stafnya melihat langsung sumur bor dan mengambil sampel air yang berbau menyengat tersebut. 

Baca Juga: 7 Fraksi Berhasil Dibentuk di DPRD Sumenep, Partai Apa Saja?

"Kami bersama staf sudah ke lokasi dan juga telah mengambil sampel air tersebut," kata Dadang dilansir Pitutur ID dari Antara. 

Dia mengungkapkan, sampel air yang diambil secara kasat mata terlihat seperti tercampur minyak tanah dan mengeluarkan bau menyengat. 

Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa air di sumur bor tersebut harus diteliti oleh pihak yang ahli di bidangnya agar bisa dipertanggungjawabkan. 

Baca Juga: Tegas! Bupati Sumenep Berhentikan Oknum Kepsek yang Lakukan Tindak Asusila pada Anak di Bawah Umur

Dadang pun akhirnya meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur untuk meneliti lebih lanjut kandungan air dari sumur itu. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tim dari Dinas ESDM Jawa Timur dalam waktu dekat akan ke lokasi," ujarnya. 

Sumur bor yang airnya memiliki bau menyengat itu diketahui merupakan milik warga Desa Batang Batang Laok, M Suhayu. 

Baca Juga: Dua Paslon Cabup-Cawabup Sumenep 2024 Selesai Jalani Tes Kesehatan

Suhayu pada awalnya hanya ingin melihat lubang hasil pengeboran yang diberhentikan karena mata airnya dinilai kecil. 

Namun setelah mengambil air di sumur bor dengan botol bekas dan bambu, Suhayu melihat air tersebut berwarna hitam dan berbau minyak tanah. Dia akhirnya mencoba menyulut air itu dengan korek api, lalu tak disangka airnya terbakar. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X