PITUTUR.id - Konflik luran antara RW IV, RW V, dan RW VII Manyar dengan Sekolah Petra Surabaya berujung darnai.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan mediasi kepada kedua belah pihak yang sebelumnya terlibat adu cekcok.
Baca Juga: BNNK Banyuwangi Amankan Dua Pengedar Narkoba Bawa 1,3 Ons Jenis Sabu
En Cahyadi mengungkapkan adanya kesalahpahaman di kedua pihak perihal kenaikan iuran yang digunakan untuk menggaji satpam.
Uang iuran tersebut digunakan untuk membayar satpam di perumahan yang berjumlah 40 orang dengan gaji sebesar Rp2,7 juta.
Gaji satpam tersebut hendak dinaikkan sebesar Rp3 juta sehingga iuran keamanan dinaikkan dari Rp32 juta menjadi Rp35 Juta.
Baca Juga: Pembangunan Tunnel TIJ-KBS Surabaya Mencapai 70 Persen
Kesalahpahaman bermula ketika ada pembentahuan kenaikan iuran dari Rp32 juta menjadi Rp35 juta untuk gaji satpam.
Pihak warga RW masing-masing pun turut membayar iuran sebesar Rp35 juta, tetapi pihak Petra keberatan hingga menimbulkan kesalahpahaman.
Eri Cahyadi juga menerangkan bahwa para pihak telah bersepakat kalau Petra kini tidak perlu membayar iuran keamanan setelah dilakukan mediasi.
Baca Juga: Oknum Guru di Malang Viral karena Kekerasan, KPAI Desak Sanksi Tegas
Uang tersebut tidak lagi diserahkan ke RW tetapi dikelola oleh pihak Petra sendiri dengan memperbaiki fasilitas umum
Pihak petra juga turut membantu lalu lintas yang menjadi bahan perdebatan, serta keamanan setempat beserta membersihkan eceng gondok di dalam sungai.
Sebelumnya, Wakil Walikota Surabaya, Armuji telah mendatangi keduanya namun belum mendapatkan titik temu.
Artikel Terkait
Oknum Guru di Malang Viral karena Kekerasan, KPAI Desak Sanksi Tegas
Pembangunan Tunnel TIJ-KBS Surabaya Mencapai 70 Persen
Para Paskibraka Surabaya Ikut Diklat Sebelum Tugas di Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Pj Bupati Bangkalan Sambut Pelatihan Kepemimpinan Nasional di Kabupaten Bangkalan
BNNK Banyuwangi Amankan Dua Pengedar Narkoba Bawa 1,3 Ons Jenis Sabu