peristiwa

Main di Sungai Tawing, Pelajar SMP di Trenggalek Tewas Tenggelam

Rabu, 7 Agustus 2024 | 09:27 WIB
Ilustrasi tenggelam. (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)

PITUTUR.id – Seorang pelajar SMP Tewas saat bermain di Sungai Tawing, Desa Bogoran, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Siswa berinisial MI (14) tenggelam karena kesulitan berenang akibat mengalami kram kaki.

Pihak kepolisian yang menangani kasus ini membenarkan kejadian tersebut, diketahui menurut keterangan polisi kejadian terjadi pada Selasa, 6 Agustus 2024 siang.

Tidak ditemukan kejanggalan atau unsur kesengajaan yang menyebabkan tewasnya pelajar berinisial MI (14).

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujar Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin di Trenggalek dikutip dari ANTARA oleh Pitutur.id pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Baca Juga: Serunya Wisata Sambil Belajar di Nusantara Edupark Madiun

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi serta menerima hasil otopsi dari tim forensik dan inafis. Melalui proses pemeriksaan yang komprehensif, polisi meyakini korban meninggal dunia karena tenggelam karena tidak ditemukan tanda kekerasan atau kejanggalan lainnya.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan keluarga korban sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah,” tambahnya

Sebelum insiden maut terjadi melalui keterangan saksi AA (18) menyebutkan bahwa korban sempat mengalami kram kaki. Pada saat itu AA (18) yang mendengar korban berteriak langsung melepas jaketnya dan melompat ke sungai untuk melakukan pertolongan.

“Namun, saat itu korban bisa memegang kawat bronjong dan selamat, tidak tenggelam” kata Zainul dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi: Amplitudo 22 Milimeter hingga Rabu Dini Hari

Bukan menepi ke daratan, Korban MI (14) naik ke bronjong dan akhirnya melompat lagi ke sungai untuk melanjutkan kegiatan berenangnya. Tidak berlangsung lama, korban tenggelam dan berteriak meminta tolong.

Saksi AA yang berada di tepi sungai langsung mendekati korban untuk berusaha menolongnya dan mengangkatnya ke atas. Namun, sungainya terlalu dalam sehingga AA merasa tidak kuat dan menepi.

Dirinya lalu teriak untuk meminta bantuan kepada temannya, RA (23) dan WH (20). Kedua temannya yang mengetahui situasi tersebut lalu memanggil warga karena merasa keduanya tidak dapat berenang.

Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung mendatangi lokasi dan berusaha untuk menolong korban. Namun, korban (MI) saat dievakuasi dari dasar sungai ke tepian sudah tidak bernyawa.

Halaman:

Tags

Terkini