PITUTUR.id - Hampir seluruh Kota Gorontalo terendam banjir setelah diguyur hujan lebat sejak Rabu, 10 Juli 2024, sore. Aktivitas warga di enam kecamatan pun lumpuh.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo Mahmud Baderan mengatakan, banjir terparah menggenangi wilayah kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat. Bahkan ketinggian air lebih dari setengah meter.
Curah hujan yang tinggi membuat dua sungai besar di Gorontalo meluap. Kedua sungai itu adalah Sungai Bone dan Bolango.
Aliran air sungai dari Danau Limboto juga memperparah kondisi banjir, sehingga banjir terus meluas menghambat aktivitas warga.
Tidak sedikit warga yang nekat menerjang banjir. Hal ini menyebabkan sejumlah kendaraan roda dua dan empat mogok. Selain itu banyak akses jalan yang ditutup karena tidak bisa dilewati.
Banyak warga yang mengungsi ke daerah sekitar. Dampak dari banjir bandang di Gorontalo yaitu banyak barang berharga yang tak sempat diselamatkan warga.
Baca Juga: Infrastruktur Belum Siap, Jokowi Tunda Rencana Pindah Kantor ke IKN
Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menyiapkan beberapa titik lokasi pengungsian, di antaranya kantor wali kota, rumah dinas wali kota, dan Universitas Negeri Gorontalo. Dapur umum juga sudah disiapkan untuk membantu pendistribusian makanan bagi para warga terdampak.
Banyak warganet yang turut mendoakan bencana di Gorontalo ini dengan menaikkan tagar #PrayForGorontalo. Bencana banjir seperti ini bukan yang pertama kali di Gorontalo, karena pada tahun 2001 dan 2007 pun pernah terjadi hal yang serupa.
Namun, menurut warga Gorontalo sendiri, banjir bandang di Juli 2024 ini merupakan banjir yang sangat parah dibandingkan sebelum-sebelumnya karena juga memakan banyak korban jiwa.***
Artikel Terkait
Kantor Bupati Pohuwato Terbakar, Penjabat Gubernur Gorontalo Datang Meninjau
Ini Langkah Pemkab Bangkalan Atasi Bencana Kekeringan Ekstrem
El Nino Segera Berakhir, BMKG Peringatkan Masyarakat Indonesia untuk Hadapi Potensi Bencana di Awal Tahun
Akibat Tragedi Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat: 41 Jiwa Melayang
Begini Tanggapan BMKG Usai Terhadi Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumatera Barat: Daerah Tak Memberi Respon