Pitutur.id — Polres Jombang mengamankan 21 anggota perguruan silat yang menggelar konvoi di pemukiman warga Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, pada Sabtu malam 3 Agustus 2024.
Konvoi yang berlangsung sekitar pukul 23.15 WIB itu menimbulkan keresahan di kalangan warga setempat akibat penggunaan atribut yang dianggap provokatif.
Menurut informasi dari Kapolres Jombang, AKBP Eko Bagus Riyadi, melalui Kasi Humas Iptu Kasnasin, rombongan pesilat berkumpul di Stadion Merdeka, Jombang sebelum melakukan konvoi menggunakan sepeda motor menuju Sumobito.
Baca Juga: Jelang Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Madiun, Begini Persiapannya
Selama perjalanan, mereka membentangkan gambar dan tulisan-tulisan yang dinilai rasis, yang memicu ketidaknyamanan di kalangan masyarakat.
Menerima laporan dari warga, polisi dari Polsek Sumobito, Polsek Kesamben, dan Polres Jombang segera menuju lokasi.
Mereka membubarkan konvoi dan mengamankan 21 pesilat bersama 15 sepeda motor yang digunakan dalam aksi tersebut.
Iptu Kasnasin mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengamankan 21 pelaku yang terlibat dalam konvoi pesilat yang mengganggu ketertiban di Desa Trawasan.
Baca Juga: Takut Banyak Kecelakaan, Satpol PP Bangkalan Semprot Ceceran Air Garam dan Oli di Sepanjang Jalan Raya Blega-Galis
Dari total pelaku tersebut, 16 di antaranya adalah pria dan 5 perempuan. Selain itu, polisi juga telah menyita 15 unit sepeda motor yang digunakan dalam aksi konvoi tersebut.
Saat ini, kepolisian tengah melakukan pendataan lebih lanjut dan berencana untuk memanggil orang tua dari para pelaku untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian ini.
“21 orang pelaku yang terdiri dari 16 laki-laki dan 5 perempuan, beserta 15 unit sepeda motor telah diamankan. Kami juga sedang mendata dan akan memanggil orang tua mereka,” ungkap Iptu Kasnasin seperti dikutip Pitutur.id dari laman Humas Polri Senin 5 Agustus 2024.
Kapolres Jombang menekankan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap tindakan yang mengganggu ketertiban umum, namun akan memulai dengan pendekatan edukasi kepada generasi muda.
“Kami berharap peran orang tua sangat penting untuk memantau aktivitas anak-anak mereka, terutama terkait jam malam,” ujar Kapolres.***