PITUTUR.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan waspada terhadap gelombang tinggi pasang air laut yang terjadi di pesisir Jawa Timur. Peringatan tersebut mulai berlaku pada tanggal 3 sampai 7 Agustus 2024.
Beberapa kawasan kemungkinan akan mengalami dampak maksimal dari kejadiannya, ini diantaranya adalah Pelabuhan Tanjung perak, dengan ketinggian gelombang mencapai 140 cm, yang terjadi sekitar pukul 09.00 - 12.00 WIB.
Selanjutnya, kawasan Surabaya bagian barat yang meliputi kawasan seperti Lamongan, Tuban, dan Gresik, dengan panjang sekitar 130 - 140 cm terjadi antara pukul 23.00 - 01.00 WIB.
Kejadian ini pastinya akan mengganggu sejumlah aktivitas seperti pelayaran, aktivitas di pelabuhan dan pesisir, petani garam, perikanan, sampai bongkar muat.
Menurut BMKG, fenomena tersebut terjadi akibat adanya gase bulan baru atau disebut juga dengan new moon.
Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah
Aktivitas gelombang yang tinggi selama sepekan ini, BMKG juga memberikan peringatan sekaligus himbauan untuk berhati-hati, dalam melakukan aktivitas di sekitar lautan.
Bahkan, dengan kondisi seperti ini kemungkinan terjadinya banjir rob di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Perihal tersebut harus menjadi perhatian masyarakat sekitar untuk tidak mendekat.
Banjir Rob ini memang sifatnya menggenang, tetapi harus berhati-hati karena sifatnya adalah korosif. Jadi benda metal sangat berpotensi menyebabkan munculnya karat dan itu akan merugikan.
Untuk diketahui pula fenomena ini sangat mengganggu, terutama aktivitas pesisir dan pelabuhan. Termasuk kegiatan bongkar pasang akan berlangsung cukup lama.
Dalam seminggu ke depan potensinya cukup besar, terutama di wilayah pesisir.
Harapannya masyarakat terutama nelayan, harus selalu update informasi terbaru dengan menghubungi BMKG, atau membuka media sosial yang akan terus memperbaharui informasinya.
Bagi pemilik tambah, mungkin hari ini bisa mulai dipikirkan untuk meninggikan area tambaknya. Karena kalau sampai masuk, membuat air tersebut menjadi meluap dan akan merugikan para petani.***
Artikel Terkait
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrim di Gorontalo hingga Sebabkan Banjir Bandang
Gorontalo Alami Banjir Bandang, BMKG Ungkap Faktor Penyebabnya
Demi Cegah Banjir, Pemkab Bangkalan Siapkan Pembangunan Embung di Kecamatan Geger