Seruan Boikot: Apakah Produk Royco Bagian dari Unilever?

PITUTUR.id - Ajakan boikot berkumandang menyusul pandangan Unilever, terutama terhadap produk makanan Royco, yang dianggap cenderung mendukung Israel dalam konflik dengan Palestina.

Aksi boikot dilaksanakan dengan menghindari produk-produk Unilever di Indonesia, termasuk yang sangat populer seperti Kecap Bango, Cornetto, Es Krim Walls, dan yang menarik perhatian kita, Royco.

Royco, yang selama ini dikenal sebagai bumbu penyedap pilihan, tercantum dalam daftar produk yang turut terdampak oleh kontroversi boikot ini.

Baca Juga: Minyak Goreng Bimoli Terseret? Indonesia Bersatu Boikot Produk Israel!

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, Unilever tercatat dalam daftar boikot Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS), yang dipimpin oleh Palestina.

BDS mendorong boikot terhadap perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina.

Salah satu indikasi dukungan Unilever terhadap Israel adalah keputusan anak perusahaannya, Ben & Jerry’s, untuk menghentikan penjualan es krim di wilayah Palestina pada tahun 2021.

Meskipun diambil atas dasar etika, keputusan ini memicu kemarahan Israel, yang menganggap Unilever sebagai pendukung Palestina.

Baca Juga: Ibu-ibu vs Bimoli: Bagaimana Sebenarnya Kasus Boikot Bimoli Ini?

CEO Unilever, Alan Jope, menyatakan komitmen penuh terhadap bisnis di Israel dan telah menginvestasikan sekitar 306 juta dolar AS dalam dekade terakhir.

Pernyataan ini memicu gelombang reaksi dan kecaman dari para pembela kemerdekaan Palestina.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut merespons dengan menerbitkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023, yang menegaskan dukungan wajib terhadap perjuangan Palestina, sementara mendukung Israel diharamkan.

MUI juga mengingatkan umat Islam untuk tidak membeli produk dari produsen yang terafiliasi dengan agresi Israel ke Palestina, dengan dampak yang terlihat pada produk-produk Unilever di pasaran.

Baca Juga: Andika Kangen Band Laporkan Insiden pada Anaknya: Mulai Dari Air Mata Sampai Tupperware Jadi Pemicu Kontroversi