PITUTIR.id -Unilever, perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai produk makanan, minuman, kebersihan, dan kecantikan.
baru-baru ini berhasil mengalahkan gugatan dari sebuah dana pensiun polisi dan pemadam kebakaran di Amerika Serikat (AS) yang menuduh Unilever melanggar kewajiban fidusia kepada pemegang sahamnya dengan membiarkan anak usahanya.
Ben and Jerry’s, menghentikan penjualan es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Baca Juga: Menteri Israel Amichai Eliyahu Diskors oleh Netanyahu: Sebuah Tinjauan
Gugatan tersebut diajukan pada bulan Agustus 2021 oleh dana pensiun polisi dan pemadam kebakaran kota Hallandale Beach, Florida, yang mengklaim bahwa keputusan Ben and Jerry’s untuk boikot Israel telah merugikan nilai saham Unilever dan reputasinya di mata konsumen dan pemerintah.
Gugatan tersebut juga menuduh bahwa Unilever telah melanggar perjanjian yang dibuat pada tahun 2000 ketika Unilever membeli Ben and Jerry’s, yang memberikan dewan independen Ben and Jerry’s hak untuk membuat keputusan tentang misi sosialnya.
Baca Juga: Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel Pertama yang Mengenakan Kippah dan Menolak Solusi Dua Negara
Namun, pada tanggal 3 November 2021, hakim distrik AS di New York, Paul Gardephe, memutuskan bahwa gugatan tersebut tidak dapat diajukan karena dana pensiun tidak memiliki standing hukum untuk menggugat Unilever sebagai pemegang saham minoritas.
Hakim Gardephe juga menolak klaim bahwa Unilever telah melanggar perjanjian dengan Ben and Jerry’s, dengan mengatakan bahwa perjanjian tersebut tidak memberikan hak kepada pemegang saham untuk menuntut Unilever atas tindakan Ben and Jerry’s.
Keputusan hakim Gardephe merupakan kemenangan bagi Unilever, yang telah menghadapi tekanan dari berbagai pihak sejak Ben and Jerry’s mengumumkan pada bulan Juli 2021 bahwa mereka akan menghentikan penjualan es krimnya di wilayah Palestina yang diduduki Israel, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, karena tidak konsisten dengan nilai-nilai Ben and Jerry’s.
Keputusan tersebut mendapat pujian dari banyak orang Palestina dan kelompok hak asasi manusia, tetapi juga mendapat kecaman dari pemerintah Israel dan sejumlah politisi AS, yang menuduh Ben and Jerry’s melakukan diskriminasi dan anti-Semitisme.
Unilever sendiri mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk beroperasi di Israel, tetapi juga menghormati keputusan Ben and Jerry’s sebagai anak usaha yang independen.
Unilever juga mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemegang lisensi Ben and Jerry’s di Israel, American Quality Products (AQP), untuk menjual kepentingan bisnis Ben and Jerry’s di Israel kepada AQP, yang berarti Ben and Jerry’s akan tetap tersedia di seluruh Israel dan Tepi Barat di bawah kepemilikan penuh dari AQP.
Namun, Ben and Jerry’s sendiri menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan kesepakatan tersebut dan bahwa mereka tidak akan lagi mendapat untung dari Ben and Jerry’s di Israel.
Artikel Terkait
Lebih Dekat dengan Prabowo Subianto Legenda dalam Politik Indonesia
Coldplay Rilis Panduan Lengkap Konser Music of the Spheres Tour di Jakarta, Tukar Tiket hingga Masuk Venue
Hanya Sehari Saja, Konser Coldplay Siap Guncang Jakarta dengan 'Music of the Spheres Tour'
Airlangga Hartarto: Khofifah dan Ridwan Kamil Bertanggung Jawab Menang Pilpres 2024
Menteri Israel Amichai Eliyahu Diskors oleh Netanyahu: Sebuah Tinjauan