PITUTUR.id - Pubertas adalah fase perkembangan di mana seorang anak mengalami kematangan seksual.
Pada anak laki-laki, pubertas dipengaruhi oleh hormon testosteron, sementara pada anak perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Pada awal pubertas, hormon ini merangsang pertumbuhan tinggi badan, salah satunya dengan meningkatkan nafsu makan.
Biasanya, pubertas pada anak laki-laki terjadi antara usia 12-16 tahun. Pada periode ini, mereka akan mengalami beberapa perubahan fisik.
Namun, pubertas juga bisa datang lebih awal dalam beberapa kasus, bahkan sebelum usia 9 tahun.
Baca Juga: Lindungi Anak Anda dari Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Online, Ini Saran Kak Seto dan UNICEF
Tahapan Pubertas pada Anak Laki-Laki
Pubertas pada anak laki-laki terjadi dalam tahapan-tahapan yang dikenal sebagai tahap Tanner.
Anak laki-laki mengalami perubahan fisik secara bertahap selama periode ini.
Berikut adalah tahapan-tahapan pubertas pada anak laki-laki menurut tahap Tanner:
- Tahap Tanner 1: Tidak ada perubahan fisik yang terlihat (tahap prapubertas).
- Tahap Tanner 2: Testis tumbuh lebih besar, skrotum memerah dan melunak, serta tumbuh sedikit rambut di area kemaluan.
- Tahap Tanner 3: Pertumbuhan tulang meningkat, testis bertambah besar, penis tumbuh lebih panjang, dan rambut kemaluan semakin banyak.
- Tahap Tanner 4: Penis bertambah panjang dan tebal, skrotum membesar dan berwarna gelap, dan rambut kemaluan menjadi lebih kasar, tebal, dan keriting.
- Tahap Tanner 5: Testis mencapai ukuran dewasa dengan volume lebih dari 20 ml. Ukuran dan bentuk penis serta skrotum menyerupai orang dewasa.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Jenis BA.2.86 Ditemukan di Israel
Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Laki-Laki
Efek hormon testosteron pada pubertas anak laki-laki menghasilkan perubahan dalam tubuh. Berikut adalah ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki:
- Perubahan Ukuran Penis dan Testis: Hormon testosteron memicu perubahan ukuran penis dan testis serta pertumbuhan rambut kemaluan.
- Mimpi Basah: Ejakulasi saat tidur, dikenal sebagai mimpi basah, adalah hal umum selama pubertas karena peningkatan hormon testosteron.
- Perubahan Bentuk Tubuh: Lengan, kaki, dan bahu anak laki-laki membesar dan berotot, serta peningkatan berat badan.
- Perubahan Suara: Peningkatan ukuran laring mengakibatkan perubahan suara menjadi lebih berat.
- Pertumbuhan Rambut: Rambut tumbuh di area seperti ketiak, kemaluan, kumis, pipi, dan dagu.
- Jerawat: Produksi minyak berlebihan dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
- Perubahan Bau Badan: Kelenjar keringat lebih aktif, memicu peningkatan keringat dan bau badan.
Baca Juga: Merasa Takut Ketika Melihat Gambar Ini? Bisa Jadi Itu Gejala Trypophobia!
Artikel Terkait
14 Penyebab Batu Ginjal pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Anak Anda Terindikasi Fimosis Saat Balita, Jangan Ragu untuk Melakukan Khitan
4 Faktor Mengapa Bayi Susah Tidur di Malam Hari, Nomor 2 Patut Diwaspadai!
4 Cara Mengatasi Bayi yang Sulit Tidur, Nomor 4 Wajib Diperhatikan!
Bayi Susah Tidur Akibat Flu? Ringankan dengan 9 Cara Ini!