PITUTUR.Id - Motor listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar minyak.
Namun, di Indonesia, pengembangan dan pemanfaatan motor listrik masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari regulasi, infrastruktur, hingga sosialisasi.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang isu ini, ada dua narasumber yang memiliki pengalaman dan keahlian di bidang motor listrik, yaitu Andi Rizaldi, Staf Ahli Bidang Iklim dan Investasi Kementerian Perindustrian RI, dan Budi Setiawan, CEO PT Volta Indonesia Semesta, salah satu produsen motor listrik lokal.
Andi Rizaldi menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk motor listrik.
Salah satunya adalah memberikan insentif langsung sebesar Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik berbasis baterai dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen.
“Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong permintaan pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal. Selain itu, kami juga memberikan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan roda empat dan bus listrik dengan TKDN tertentu,” kata Andi.
Baca Juga: Menteri Jokowi Ajak Masyarakat Tinggalkan Kendaraan Pribadi, Ini Alasannya
Andi menambahkan bahwa pemerintah juga sedang mengusulkan relaksasi sistem perpajakan dalam kerangka investasi, baik baru maupun perluasan, untuk importasi completely knock down (CKD) dengan pemenuhan TKDN dan importasi completely built up (CBU) dalam kerangka investasi.
“Tujuan kami adalah mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri serta mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. Hal ini tentu akan berdampak terhadap peningkatan investasi, memacu produktivitas dan daya saing industri, serta perluasan tenaga kerja,” ujar Andi.
Sementara itu, Budi Setiawan berbagi pengalaman sebagai produsen motor listrik lokal yang telah meluncurkan produknya, yaitu Volta 401, pada tahun 2019.
Baca Juga: Pendapatan Turun 50 Persen, Kini Twitter Kembali Izinkan Iklan Politik di Platformnya
Volta 401 merupakan motor listrik yang menerapkan sistem ganti baterai (SGB), yang memungkinkan pengguna untuk menukar baterai kosong dengan baterai penuh di stasiun-stasiun yang tersedia.
“Kami melihat bahwa salah satu kendala utama penggunaan motor listrik adalah ketersediaan fasilitas pengisian daya listrik umum (SPKLU) atau penukaran baterai umum (SPBKLU). Oleh karena itu, kami mengembangkan konsep SGB yang lebih praktis dan efisien bagi pengguna. Mereka tidak perlu menunggu lama untuk mengisi ulang baterai atau khawatir kehabisan daya di tengah jalan,” papar Budi.
Artikel Terkait
Motor Listrik: Solusi Ramah Lingkungan atau Masalah Baru?
Gesits, Viar, ECGO, dan lainnya: mengenal berbagai merek motor listrik di Indonesia
Motor Listrik vs Motor Bensin: Perbandingan Harga, Jangkauan, dan Perawatan
Subsidi Rp 7 Juta untuk 30 Motor Listrik, Ini Daftar dan Harganya
Daftar Harga Motor Listrik Subsidi, Siapapun Boleh Beli cuma 'Modal' KTP