"Untuk dividen tahun 2025, kami ditargetkan Rp90 triliun, jadi ada peningkatan dari Rp85 triliun (2024) jadi Rp90 triliun. Saya rasa angka yang fantastis," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir juga menyadari bahwa setoran dividen BUMN ke kas negara tidak hanya didasarkan pada peningkatan laba, tetapi juga pada penguatan kinerja melalui efisiensi.
Saat itu, dilakukan pula tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).
"Mungkin banyak pihak tidak suka, karena peningkatan ini tidak mungkin hanya bergantung pada laba, misalnya dari sumber daya alam. Mau tidak mau, efisiensi juga diperlukan," ujarnya.
Artikel Terkait
Janji Cabup Mathur Husyairi di Pilkada Bangkalan, Hapus "Ongkos Proyek" dan Jual Beli Jabatan untuk Perangi Korupsi
BRI Borong 22 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia
Direktur Utama BRI Sunarso, Bagikan 5 Jurus Dorong UMKM Indonesia Maju
AXIS Nation Cup 2024: Menggandeng Evan Movic dan Sabreena Dressler untuk Bareng-bareng Jadi Juara!