Ketua Umum PBNU Minta Maaf Atas Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel di Tengah Ketegangan Gaza

Photo Author
- Selasa, 16 Juli 2024 | 15:35 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan permintaan maaf usai lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel. (Dok. PBNU)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan permintaan maaf usai lima Nahdliyin bertemu Presiden Israel. (Dok. PBNU)



Pitutur.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar konferensi pers hari ini untuk menyikapi kontroversi pertemuan lima kadernya dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Pertemuan tersebut menuai kontroversi karena terjadi di tengah serangan Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang dan melukai 88.481 lainnya sejak 7 Oktober 2023.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan lima Nahdliyin tersebut.

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," ujar Gus Yahya dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.30 WIB lebih.

Baca Juga: PBNU Gelar Konferensi Pers Terkait Gaza Palestina Usai 5 Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel

Gus Yahya menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak pantas dalam konteks situasi saat ini.

"Kami mengerti dan sangat memaklumi bahwa ini, kami merasakan hal yang sama bahwa ini adalah sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PBNU, Ishaq Zubaedi, telah mengundang rekan-rekan media untuk menghadiri konferensi pers ini guna menyikapi perkembangan terkini tragedi Gaza, Palestina, dan Israel.

PBNU berencana menyatakan sikap mereka terhadap situasi terkini di Gaza setelah lima kadernya bertemu dengan Presiden Israel.

Baca Juga: Hari ini PBNU Akan Panggil 5 Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel

Ketua PBNU, Savic Ali, juga telah menyatakan kekecewaannya atas pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak bertindak atas nama PBNU.

"Pertemuan itu akan dipakai Israel untuk menunjukkan bahwa ada kalangan muslim yang berdiri di sisi mereka," ungkap Savic.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Youtube TVNU

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X