Apa itu Nahdliyin? Zainul Maarif Beberkan Niatnya Temui Presiden Israel

Pitutur.id – Ditengah penolakan besar-besaran dunia terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina, publik Indonesia dikagetkan dengan kunjungan yang dilakukan oleh 5 nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Setelah mengetahui hal ini, Ketua PBNU Savic Ali langsung menegaskan bahwa kelima nahdliyin berkunjung ke Israel atas nama pribadi bukan mewakili nama NU.

Namun, dirinya ikut menyesalkan hal tersebut harus terjadi.

Dilansir dari NU Online, Savic Ali juga menjelaskan bahwa pihaknya akan memanggil kelima orang tersebut untuk dimintai kejelasan.

Baca Juga: Pilkada 2024 Bakal Pakai Sirekap Lagi, Ini 3 Masalah yang Harus Dibenahi

Savic juga menyebutkan tindakan tersebut telah menyakiti para Nahdliyin.

Apa itu Nahdliyin ?

Namun, apa sebenarnya Nahdliyin itu ? Nahdliyin sendiri merupakan nama kaum muslimin di Indonesia. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nahdliyin memiliki arti warga Nahdlatul Ulama.

 Nahdlatul ulama sendiri merupakan organisasi keagamaan Islam dari Indonesia yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari, Kepala pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi islam terbesar di dunia dengan jumlah anggota lebih dari 95 juta.

Jadi, Nahdliyin merujuk pada para warga keturunan, anggota dan pengurus Nahdlatul Ulama. Saat ini Organisasi ini diketuai oleh Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf.

Baca Juga: TERKUAK! Ini Profil 5 Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel

Tujuan Lima Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Postingan instagram Zainul Maarif mengundang kontroversi, pasalnya dirinya membagikan momen pertemuannya dengan presiden Israel bersama keempat rekan Nahdliyin lainnya.

Diketahui Zainul Maarif adalah salah satu Nahdliyin yang datang ke Israel.

Ia dikenal sebagai tokoh muda NU menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Israel melalui keterangan pada postingan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang filsuf yang lebih suka berdiskusi daripada melakukan aksi demonstrasi dan pemboikotan, serta dalam pertemuan lima nahdliyin dengan presiden Israel membicarakan tentang konflik antara Hamas-Israel dan relasi Indonesia-Israel.