PITUTUR.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir baru-baru ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesenjangan ekonomi antara Generasi Z (Gen Z) di Indonesia dan luar negeri.
Dalam sebuah pernyataan di Kota Tua Jakarta pada Kamis, 11 Juli 2024, Erick menyatakan meski Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang luar biasa, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai pemerataan ekonomi.
Menurutnya, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp4.500 triliun pada tahun 2030-an, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara. Namun, Erick menekankan bahwa pencapaian ini harus disertai dengan pemerataan ekonomi di seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda.
Salah satu isu utama yang dibahas Erick adalah perbedaan signifikan antara Gen Z di Indonesia dan di luar negeri. Berdasarkan riset, Gen Z di luar negeri umumnya sudah mandiri secara finansial dan memiliki ekonomi sendiri, sedangkan mayoritas Gen Z di Indonesia masih bergantung pada orang tua mereka.
Baca Juga: Naik Pitam! Warganet Komentari Erick Thohir Soal Bandingkan Gen Z di Dalam dan Luar Negeri
"Gen Z di luar negeri sudah mandiri dan punya ekonomi sendiri. Tapi mayoritas di Indonesia, Gen Z-nya, masih bergantung pada orang tua," kata Erick.
Erick juga menggarisbawahi pentingnya investasi yang konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, termasuk Gen Z. Dia menekankan bahwa investasi yang tidak setengah hati diperlukan untuk menciptakan dampak yang signifikan.
Dalam konteks ini, Erick sangat mengapresiasi kolaborasi antara TikTok dan PT Pos Indonesia (Persero) yang menghadirkan "creator house" atau tempat bagi para kreator konten di Indonesia. Erick berpesan agar TikTok terus mendidik masyarakat, terutama Gen Z, melalui program akademi mereka.
"Kita ingin membangun pertumbuhan ekonomi. Saya apresiasi yang dilakukan TikTok untuk UMKM dan content creator. Jangan lelah mendidik mereka, karena TikTok enggak boleh jadi strangers di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Erick Thohir Bikin Geram Warganet Usai Bandingkan Gen Z Indonesia dan Luar Negeri
Lebih lanjut, Erick meyakini bahwa dengan pendapatan per kapita Indonesia yang diprediksi mencapai USD 10.000 pada tahun 2029, Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara adidaya lain seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan India pada tahun 2045. Dia optimistis ekonomi Indonesia bisa mencapai USD 3,3 triliun dan berada di peringkat 15 atau 14 dunia pada waktu itu, dan bahkan lebih besar lagi pada tahun 2045.
Namun, dia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan pemerataan ekonomi. Dia berharap bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, kesenjangan ekonomi antara Gen Z Indonesia dan luar negeri bisa semakin berkurang, dan Indonesia bisa mencapai potensinya sebagai raksasa ekonomi digital di Asia Tenggara.
Dengan dorongan dan kolaborasi yang tepat, Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan potensi ekonominya secara maksimal, memastikan setiap generasi mendapat kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam ekonomi digital yang semakin maju.***
Artikel Terkait
Merapat! Formasi Kemenhub untuk Lulusan SMA CPNS 2024
Begini Panduan Menulis Naskah Film Pendek yang Benar
Seleksi CASN 2024: 7 Instansi Tanpa Minimal Tinggi Badan untuk Lulusan SMA
Resep Bebek Sinjay, Kuliner Legendaris Asal Bangkalan Madura
Jangan Sampai Lupa! Ini Dia Formasi dan Syarat Daftar CPNS 2024