PITUTUR.id - Di tengah persaingan pasar kerja yang semakin ketat, lulusan S2 di Indonesia menghadapi tantangan berat.
Meskipun memiliki gelar yang lebih tinggi, mereka sering kali mendapati gaji yang minim dan kesempatan kerja yang terbatas.
Menurut data terbaru, lulusan S2 dan S3 di Kota Bandung mengalami persaingan yang lebih sengit dibandingkan dengan lulusan lainnya.
Baca Juga: Ironi Lulusan S2 di Indonesia, Pendidikan Tinggi, Peluang Mendapatkan Pekerjaan Rendah
Pada tahun 2023, dari 197 pencari kerja dengan gelar Magister atau Doktoral, hanya tersedia 91 lowongan pekerjaan.
Fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru, karena pola serupa telah terlihat sejak tahun 2018.
Sejarinya lulusan S2 memiliki sejumlah kelebihan, seperti pengetahuan yang lebih mendalam, kemampuan riset dan analisis yang tinggi, serta koneksi yang luas.
Baca Juga: Ngopi dan Ngeteh Sambil Menikmati Sunset di Wisata Kutai Sukbar Bangkalan
Namun, realitas pasar kerja yang ada tampaknya belum sepenuhnya mengapresiasi kelebihan-kelebihan tersebut.
Sebuah artikel di Medcom.id menyatakan bahwa meskipun pendidikan S2 dan S3 tetap penting, apresiasi terhadap gelar-gelar tersebut belum baik, yang tercermin dari keterbatasan lowongan kerja yang tersedia.
Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kualifikasi akademis dan kebutuhan pasar kerja yang sebenarnya.
Baca Juga: Liburan Hemat di Kutai Sukbar Bangkalan: Nikmati Kolam Renang dan Spot Foto Spongebob
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting tentang nilai pendidikan tinggi di Indonesia dan bagaimana sistem pendidikan dapat lebih selaras dengan kebutuhan industri.
Diperlukan upaya bersama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan industri untuk menciptakan ekosistem yang mendukung lulusan S2 dan S3.
Artikel Terkait
Teuku Ryan Jalani Wisuda S2 Seorang Diri! Begini Tanggapan dan Klarifikasi Ria Ricis
Hilal Penggunaan VAR di Sepak Bola Indonesia Semakin Tampak, PT LIB Gelar Simulasi VAR
Ironi Lulusan S2 di Indonesia, Pendidikan Tinggi, Peluang Mendapatkan Pekerjaan Rendah