Menjadi Barang Paling Dicari Saat Ini: Berikut 5 Alasan yang Menyebabkan Beras Langka Menjelang hingga Selesainya Pemilu 2024

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 10:49 WIB
Foto ilustrasi beras langka (Pexels/Vie Studio)
Foto ilustrasi beras langka (Pexels/Vie Studio)

 PITUTUR.id - Beras adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Namun, menjelang bahkan hingga selesai berlangsungnnya pemilu 2024, harga beras melonjak dan ketersediaannya menipis di pasaran.

Apa penyebabnya? Berikut adalah lima alasan utama yang menyebabkan beras langka di Indonesia:

1. Cuaca Ekstrem
Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi beras adalah cuaca. Indonesia mengalami cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global, seperti banjir, kekeringan, angin kencang, dan hama.

Hal ini berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman padi dan mengurangi hasil panen.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia pada tahun 2023 turun 2,5 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga: Definisi, Fungsi, hingga Cara Kerja Sirekap, Sebagai Pengganti Situng di Pemilu 2024 oleh KPU untuk Perhitungan Suara

2. Impor Beras Terbatas
Untuk menutupi kekurangan beras dalam negeri, pemerintah biasanya mengimpor beras dari negara-negara produsen beras, seperti Vietnam, Thailand, India, dan Pakistan.

Namun, karena pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, impor beras mengalami kendala, baik dari sisi perizinan, logistik, maupun kualitas.

Baca Juga: SERBA GRATIS! Jangan Lewatkan Promo Alfamart 1-15 Februari 2024: Diamond Milk, Indomilk, Tango, Filma, Max Bio

Selain itu, beberapa negara juga membatasi ekspor beras mereka untuk menjaga stok pangan mereka sendiri.

Menurut data Kementerian Perdagangan, impor beras Indonesia pada tahun 2023 hanya mencapai 1,2 juta ton, turun 40 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Juga: Enzo Fernandez: Dari River Plate hingga Chelsea, Begini Sepak Terjang di Dunia Sepak Bola dan Kisah Sukses Gelandang Muda Asal Argentina

3. Spekulasi dan Penimbunan
Fenomena lain yang menyebabkan beras langka adalah spekulasi dan penimbunan oleh para pelaku pasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: pertanian.go.id, kemendag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X