Kaleidoskop Perubahan Iklim 2023: Dampak, Mitigasi, dan Kebijakan

PITUTUR.id - Tahun 2023 berpotensi menjadi tahun terpanas dalam sejarah peradaban manusia.

Fenomena heatwave terjadi di banyak tempat secara bersamaan, menunjukkan dampak nyata perubahan iklim.

Suhu permukaan di beberapa tempat di dunia mencapai di atas 40°C. Juli 2023 menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah.

Baca Juga: Gaya Busana yang Populer di Kalangan Selebriti dan Influencer

Perubahan iklim telah memberikan dampak multidimensional terhadap sektor pertanian Indonesia dan mengancam ketahanan pangan.

Fenomena El Nino yang terjadi pada beberapa bulan terakhir mengakibatkan musim kemarau lebih kering dari biasanya, menyebabkan kekeringan di banyak wilayah Indonesia.

Perubahan iklim juga mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian.

Upaya Mitigasi dan Adaptasi

Indonesia telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah menyusun Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) bersama Kementerian PPN/Bappenas.

Upaya-upaya kecil mitigasi iklim yang bisa kita lakukan antara lain menanam pohon di sekitar lingkungan kita, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghindari atau setidaknya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Bisa juga dengan menghemat penggunaan alat-alat yang membutuhkan energi listrik seperti AC dan lampu, hingga meminimalisir pembelian pakaian.

Baca Juga: Gosip Pernikahan Tyas Mirasih dan 5 Artis Lainnya: Rangkuman dari Kaleidoskop 2023 Pitutur.id

Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan inovatif untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Antara lain, Climate Change Fiscal Framework (CCFF), carbon pricing, Energy Transition Mechanism (ETM), dan pooling fund bencana.

Indonesia berkomitmen dan bekerja keras untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen menjadi 41 persen dari skenario business-as-usual pada tahun 2030.