Supermie dan Produk Saingannya Indomie Masuk ke Dalam Daftar Merah, Masyarakat Indonesia Diharapkan Bijak Setetelah Membaca Penjelasan Ini

Photo Author
- Senin, 27 November 2023 | 11:00 WIB
Mie Goreng Indomie diduga pro Israel (Instagram @indomie)
Mie Goreng Indomie diduga pro Israel (Instagram @indomie)

PITUTUR.id - Dalam sorotan terbaru, Supermie, produk mie instan yang telah lama dikenal di pasar Indonesia, menjadi fokus perhatian setelah munculnya informasi seputar perusahaan yang memproduksinya.

Kontroversi muncul di Indonesia ketika produk mie instan Supermie dan produk saingannya, Indomie, masuk dalam daftar produk pro Israel yang diumumkan oleh bdnaash.

Situs ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengetahui keterkaitan suatu produk dengan dukungan terhadap Israel, termasuk produk mie instan Supermie dan Indomie.

Baca Juga: Produk Minyak Goreng Filma Menjadi Ancaman, Simak Penjelasannya

Awalnya, Supermie diproduksi oleh PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan pada tahun 1969, menjadi salah satu inovasi kuliner Indonesia pada masanya.

Namun, perubahan besar terjadi pada tahun 1990 ketika Sudono Salim mengganti nama perusahaan tersebut menjadi PT Indofood.

Sejarah panjang Supermie mencerminkan evolusi industri makanan instan di Indonesia, dari perusahaan kecil menjadi bagian integral dari Indofood, salah satu pemain utama dalam sektor pangan nasional.

Baca Juga: Mie Sedap Menambah Daftar Panjang di Indonesia Sebagai Perusahaan Besar yang Pro Israel

Transformasi ini memberikan gambaran tentang dinamika perusahaan yang terus beradaptasi dengan kebutuhan pasar.

Dalam laporan bdnaash, terungkap bahwa Mie Sedap, merek dari PT Wingsfood, juga terdaftar dalam daftar kontroversial tersebut, dengan merek Tip Top diwarnai garis merah pro Israel.

Pertanyaan muncul mengenai alasan di balik penamaan merek Tip Top pada produk Mie Sedap.

Baca Juga: Produk Minyak Goreng Bimoli Dituduh Dukung Israel! Hati-Hati dengan Klaim Kontroversial

Pencarian di internet memperlihatkan bahwa Tip Top sebenarnya adalah brand bakery asal Australia, menyulut kebingungan terkait hubungan antara merek tersebut dengan isu geopolitik di Timur Tengah.

Penemuan ini memicu perbincangan lebih lanjut tentang keterkaitan global dalam industri makanan dan bagaimana perusahaan dapat terjerat dalam kontroversi tanpa disadari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Pramuhita Mubdi

Sumber: bdnaash.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X