Intervensi Jokowi di MK dan Majunya Gibran Dinilai Rusak Demokrasi, Prabowo Dikritik Kehilangan Sikap Ksatria

Photo Author
- Kamis, 9 November 2023 | 20:13 WIB
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Sekretariat Presiden)

 

JAKARTA, PITUTUR.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai melakukan intervensi terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan membiarkan anak buahnya terlibat dalam kampanye politik.

Sikap Jokowi yang dinilai telah mengintervensi putusan MK itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, Kamis (9/11/2023).

Menurut Dedi, Jokowi memiliki kekuasaan dan pengaruh yang luar biasa dalam politik hari ini. Ia juga pandai mengatur segala hal agar tercapai maksudnya dan lalu berkilah.

Baca Juga: Jokowi Diminta Jangan Cuma 'Lip Service', Tapi Terbitkan Aturan Tegas untuk Jaga Netralitas Pemilu

"Jokowi memiliki keahlian membangun opini pembelaan, meskipun dia dalam posisi yang keliru, tetapi mahir memutar situasi justru menjadi benar," kata Dedi.

Dedi mencontohkan kasus pelanggaran kode etik dan perilaku hakim konstitusi oleh Anwar Usman, yang terbukti membiarkan MK diintervensi pihak luar dalam memutus perkara nomor 90/PUU-XXI/2023.

Anwar Usman diketahui pernah mengenalkan diri sebagai Ketua MK dan bagian dari keluarga Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Sindir Drama Politik Jelang Pilpres 2024, Siapa yang Dimaksud?

"Negara ini akan dianggap sebagai milik Jokowi ketika nepotisme dibiarkan tumbuh. Maka dari itu wajar jika Anwar Usman melawan, dia mendapat 'jaminan' untung 'menang'," ujar Dedi.

Dedi juga mengkritik sikap Anwar Usman yang merendahkan citra dan martabatnya sebagai hakim dengan mengaku tak berdosa dan menjadi korban fitnah.

"Artinya bentuk pembelaan diri yang disampaikan Anwar Usman itu bentuk pembelaan diri yang tidak perlu. Yang menurut hemat saya justru merendahkan citra dan martabat beliau," kata Dedi, mengutip pernyataan Direktur RISE Institute Anang Zubaidy.

Baca Juga: Anies, Gibran dan Ganjar Beri Tanggapan Berbeda Soal Jokowi Sebut Pilpres 2024 Penuh Drama

Selain itu, Dedi juga menyoroti peran Prabowo Subianto, yang seharusnya menjadi ksatria, justru terlibat dalam tindakan nepotis ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X