Santri sebagai Agen Perubahan Positif di Era Digital

PITUTUR.id - Santri adalah sebutan bagi para pelajar yang belajar di pesantren, lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia.

Pesantren memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Islam di masyarakat. Namun, di era digital saat ini, santri juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang harus direspons dengan bijak.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Para Santri yang Berprestasi dan Menginspirasi

Salah satu tantangan yang dihadapi santri adalah bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara positif dan produktif.

TIK dapat membantu santri dalam mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan, berkomunikasi dengan sesama santri atau guru, serta mengekspresikan diri melalui media sosial.

Baca Juga: Hari Santri Nasional: Mengenang Peran dan Perjuangan Santri dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Namun, TIK juga dapat membawa dampak negatif, seperti menyebarkan informasi palsu, menimbulkan konflik, atau mengganggu konsentrasi belajar.

Oleh karena itu, santri harus memiliki literasi digital yang baik, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari TIK secara kritis dan etis.

Santri juga harus menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan offline, serta menghindari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Selain tantangan, era digital juga memberikan peluang bagi santri untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan umat. Santri dapat memanfaatkan TIK untuk menyebarkan dakwah Islam yang moderat, toleran, dan inklusif.

Santri juga dapat mengembangkan potensi diri mereka dalam bidang-bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, atau politik dengan menggunakan TIK sebagai sarana.

Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Jihad Intelektual Santri dalam Apel Hari Santri Nasional 2023

Santri harus menyadari bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa dan umat yang memiliki tanggung jawab besar.

Santri harus mampu menjadi agen perubahan yang positif di era digital ini dengan menggabungkan ilmu agama dan ilmu dunia.