Dia pernah mengunjungi rumah Prabowo di Hambalang pada tahun 2017 dan menyatakan kagum dengan kepemimpinan Prabowo.
Kedua, faktor internal PDIP. PDIP memiliki kesan sebagai partai yang sangat sentralistik dan otoriter.
Keputusan-keputusan penting partai selalu ditentukan oleh Megawati sebagai Ketua Umum.
Para kader dan elite partai harus tunduk dan patuh kepada keputusan tersebut, tanpa ada ruang untuk berbeda pendapat atau mengkritik.
Baca Juga: Prabowo dan Gibran Angkat Bicara soal Isu Dinasti Politik
Hal ini terlihat dari proses penentuan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP.
Megawati menetapkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tanpa melalui mekanisme yang transparan dan demokratis.
Tidak ada konsultasi atau diskusi dengan DPP, DPD, atau DPC partai.
Ketiga, faktor eksternal PDIP. PDIP merupakan partai yang dominan dalam peta politik Indonesia saat ini.
Partai ini memiliki suara terbanyak di parlemen, menguasai sebagian besar pemerintahan daerah, dan mendukung pemerintahan pusat.
Partai ini juga memiliki basis massa yang loyal dan militan.
Namun, dominasi PDIP juga menimbulkan tantangan dan ancaman dari berbagai pihak.
Ada kelompok-kelompok yang merasa tersisih atau terancam oleh kekuatan PDIP.
Ada juga kelompok-kelompok yang ingin menggoyahkan atau menggantikan posisi PDIP.
Artikel Terkait
Golkar Siapkan Gibran Sebagai Cawapres Prabowo, Ini Strategi Airlangga untuk Memenangkan Pilpres 2024
Gibran Rakabuming Raka, Dari Pebisnis Kuliner Hingga Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Jokowi Restui Gibran Jadi Cawapres Prabowo, PDIP: Baik-Baik Saja
Profil Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang Dukung Pariwisata dan UMKM
Diterpa Badai Politik dengan Gibran Rakabuming, PDIP Memilih Berdiri Kokoh dan Tenang
Ini Tanggapan Gibran Rakabuming Raka Terkait Isu PDIP dan Pemilihan Presiden 2024