5 Mitos Minyak Goreng yang Ada di Dapur Kita: Bukan Hanya Untuk Memasak Tapi Panggung Ritual Kontroversi

PITUTUR.id - Dapur, tempat di mana aroma sedap bercampur dengan keputusan sehari-hari, terdapat beberapa mitos kontroversi tentang minyak goreng yang selalu kita gunakan dalam sehari-hari.

Namun, siapa sangka bahwa di dalam dapur ibu-ibu, terdapat mitos-mitos kontroversi menarik terkait minyak goreng dan isu politik yang tengah berkembang?

Mari kita kupas lima mitos kontroversi minyak goreng yang mungkin belum banyak diketahui, namun berpotensi memberikan wawasan baru bagi ibu-ibu yang selalu cerdas dalam memilih produk dapur.

Baca Juga: Sarapan Gak Pake Nasi? Ini Promo Produk Sarapan dan Pendampingnya dari Alfamart di Akhir November

1. Mitos Bimoli: Keterkaitan Pemegang Saham yang Kontroversial

Bimoli, yang selama ini menjadi pilihan utama di setiap dapur, ternyata dihantui mitos kontroversial.

Produk ini, berasal dari PT. Indofood, perusahaan makanan terbesar di Indonesia, diduga memiliki keterkaitan dengan Israel melalui pemegang sahamnya, Firs Pacific Company Limited.

Sebuah mitos yang mengundang ibu-ibu untuk lebih cermat dalam memilih minyak goreng di rak supermarket.

2. Sania: Mitos Investasi dan Dukungan Terhadap Israel

Baca Juga: Mewaspadai Produk Skincare Pro-Israel, Masyarakat Indonesia Gencar Boikot dan Cari Alternatif Lokal

Sania, merek minyak goreng yang kerap menyapa dapur ibu-ibu, juga memiliki mitos tersendiri.

Produk ini, berasal dari Unilever, diduga mendukung Israel melalui investasi di perusahaan-perusahaan Israel.

Unilever memiliki saham di Strauss Group, produsen makanan terbesar di Israel. Sebuah mitos yang mungkin membuat ibu-ibu berpikir ulang sebelum mengambil produk ini dari rak supermarket.

Baca Juga: Travelling Bag Blue Inspirasi Fashion 2023: Tren dan Gaya yang Harus Dicoba dari Tupperware