Air-gen: Perangkat Canggih yang Bisa Mengubah Udara Lembab Menjadi Listrik

Photo Author
- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 14:07 WIB
Ilustrasi gambar mendapat listrik dari udara
Ilustrasi gambar mendapat listrik dari udara

PITUTUR.id - Bayangkan jika Anda bisa mendapatkan listrik hanya dengan menariknya dari udara. Tidak perlu kabel, baterai, atau panel surya. Hanya udara lembab yang ada di sekitar Anda. Apakah itu mungkin? Para ilmuwan mengatakan ya.

Sebuah tim peneliti dari University of Massachusetts Amherst telah menemukan cara untuk menghasilkan listrik dari udara lembab dengan menggunakan kawat nano protein kecil yang diproduksi oleh bakteri. Mereka menyebut perangkat mereka sebagai Air-gen, singkatan dari generator udara.

Baca Juga: Squat Tembok dan Plank, Gerakan Olahraga Isometrik yang Ampuh Turunkan Tekanan Darah

Air-gen bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik kecil yang dibawa oleh molekul air yang mengapung di udara.Molekul-molekul ini dapat mentransfer muatan mereka ke bahan lain saat mereka bergesekan dengannya.

Dengan menciptakan pori-pori nano di dalam kawat protein, Air-gen dapat menjebak molekul air dan mengumpulkan muatan listrik dari mereka.

"Perangkat ini dapat bekerja di mana saja di Bumi," kata Jun Yao, salah satu penulis studi yang diterbitkan pada tahun 2020. "Anda tidak perlu memiliki kondisi lingkungan tertentu. Anda tidak perlu memiliki kelembaban tinggi atau suhu tinggi."

Baca Juga: Mengapa Tubuh Kita Berkeringat Saat Panas?

Yao mengatakan bahwa ide Air-gen terinspirasi oleh ilmuwan terkenal Nikola Tesla, yang dulu berupaya memanen tenaga listrik dari kelembaban di udara dengan memanfaatkan proses yang terjadi di awan badai.
Namun, Tesla tidak pernah berhasil mewujudkan mimpi besarnya itu.

"Kami sebenarnya mengikuti jejak Tesla," kata Yao. "Kami mencoba untuk meniru apa yang terjadi di alam."

Namun, Air-gen bukan satu-satunya teknologi yang berusaha untuk memanen energi listrik dari udara lembab.

Beberapa kelompok penelitian lain di seluruh dunia juga menemukan cara baru untuk melakukannya dengan menggunakan bahan-bahan berbeda, seperti graphene, polimer, atau selulosa.

Baca Juga: Pasangan Ganda Putri Indonesia Apri/Fadia Melaju ke Semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark

Salah satu kelompok tersebut adalah tim dari University of Surrey di Inggris, yang dipimpin oleh Ravi Silva.

Mereka telah mengembangkan sebuah perangkat yang disebut Hygroelectric Generator (HEG), yang menggunakan lapisan tipis graphene oksida untuk menarik muatan listrik dari molekul air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rasyiqi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cara Baru Melawan Obesitas dengan Material Nano

Jumat, 6 Oktober 2023 | 16:17 WIB

Diagnosis Mati Otak: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kamis, 5 Oktober 2023 | 16:31 WIB

Terpopuler

X