PITUTUR.id - Ada dua tokoh fisika yang namanya melegenda dalam sejarah ilmu pengetahuan. Mereka adalah Julius Robert Oppenheimer dan Albert Einstein.
Keduanya memiliki karya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisika dan teknologi, tetapi juga menimbulkan kontroversi dan dilema etika.
Oppenheimer dikenal sebagai bapak bom atom, karena ia adalah direktur proyek Manhattan, program rahasia Amerika Serikat untuk membuat senjata nuklir pada masa Perang Dunia II.
Baca Juga: Meningkatkan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Belanda dalam Memerangi Tindak Kejahatan Lintas Negara
Ia bertanggung jawab atas desain dan pengujian bom atom pertama di dunia, yang kemudian dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada Agustus 1945.
Bom atom tersebut menewaskan ratusan ribu orang dan mengakhiri perang dengan Jepang, tetapi juga menyebabkan dampak radiasi yang mengerikan bagi para korban selamat dan lingkungan.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Picu Lonjakan Kasus ISPA dan Pneumonia, Ini Dampak Jangka Panjangnya
Oppenheimer sendiri merasa bersalah atas karyanya yang menghancurkan banyak nyawa.
Ia pernah mengutip kitab suci Hindu, Bhagavad Gita, saat menyaksikan ledakan bom atom pertama: "Sekarang aku menjadi kematian, penghancur dunia". Ia juga menyesali bahwa ia tidak berusaha mencegah penggunaan bom atom terhadap manusia, dan mengkritik kebijakan Amerika Serikat yang melanjutkan pengembangan senjata nuklir.
Ia bahkan dituduh sebagai mata-mata Soviet dan dicopot dari jabatannya sebagai penasihat ilmiah pemerintah pada tahun 1954.
Einstein adalah penemu teori relativitas, salah satu teori fisika paling revolusioner sepanjang masa. Teori ini menjelaskan bahwa ruang dan waktu tidaklah tetap, tetapi bergantung pada kecepatan dan gravitasi.
Teori ini juga menghasilkan rumus terkenal E=mc2, yang menyatakan bahwa massa dan energi adalah dua bentuk yang sama dari materi. Teori relativitas telah membuka banyak kemungkinan baru dalam fisika, seperti lubang hitam, gelombang gravitasi, dan perjalanan waktu.
Baca Juga: Suhu Turun 5 Derajat Celsius, Manusia Purba Terpaksa Tinggalkan Eropa Selama 200.000 Tahun
Einstein juga berkontribusi dalam pengembangan mekanika kuantum, cabang fisika yang mempelajari perilaku partikel subatomik.
Artikel Terkait
Twitter Menjadi X, Ini Makna di Balik Huruf ‘X’ yang Memikat Dunia Selama Ratusan Tahun
Pasangan Ganda Putri Indonesia Apri/Fadia Melaju ke Semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark
Kabar Duka, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Tutup Usia
India Berhasil Mendaratkan Wahana Antariksa di Bulan, Jadi Negara Keempat dalam Sejarah
Nostalgia Aroma