PITUTUR.id - Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE, bersama timnya menghadiri evaluasi kinerja triwulan II yang diselenggarakan di Kantor Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Selasa 30 Juli 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang H. Yuliadi Setiyawan, beserta Staf Ahli, Asisten, dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang.
Tim evaluasi dari Itjen Kemendagri diwakili oleh Inspektur IV Inspektorat Jenderal, Drs. Azwan, M.Si, PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal, Bachtiar Sinaga, SE, MM, CRGP, CGCAE, dan Ahli Utama Inspektorat Jenderal, Drs. Kusna Herman, MH.
Dalam paparannya, Rudi Arifiyanto menjelaskan 10 indikator kinerja utama yang telah dicapai oleh Kabupaten Sampang, meliputi inflasi, stunting, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.
Baca Juga: Curi Motor Hingga Mobil Pakai Modus Pesan Ojol, Dua Pria Asal Sampang Ditangkap Polisi Bangkalan
Salah satu program unggulan yang dibanggakan adalah pengembangan tanaman tembakau organik, pengembangan sentra ekonomi garam rakyat, budidaya rumput laut, serta penciptaan kondisi aman dan tertib menjelang Pilkada serentak.
Untuk mengendalikan inflasi, Pemkab Sampang telah melakukan berbagai upaya seperti rapat koordinasi TPID, monitoring harga dan ketersediaan bahan pokok, serta gerakan pangan murah.
Hasilnya, selama Triwulan II Tahun 2024, Kabupaten Sampang berhasil menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) setiap minggunya dengan rata-rata nilai IPH -1,321.
Penurunan terbesar terjadi pada minggu ketiga bulan Mei 2024 dengan nilai -2,490. Penurunan IPH ini disebabkan oleh turunnya harga beberapa komoditas, seperti beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Ketua DPC Partai Gerindra Sampang dan Anggota Pokmas
Dalam upaya mengurangi angka stunting, Pemkab Sampang merumuskan intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta mengadakan workshop untuk pemantauan data stunting guna verifikasi dan pembersihan data duplikasi pada balita stunting.
Evaluasi kinerja pemerintah daerah dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting juga dilakukan, disertai intervensi bagi sasaran dengan masalah gizi dan peningkatan kunjungan ke Posyandu.
Untuk meningkatkan kinerja BUMD, Rudi melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BUMD, rapat laporan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), serta kajian pembentukan BUMD aneka usaha.
Dalam mengatasi pengangguran, Rudi melalui dinas terkait menyelenggarakan program pelatihan berbasis kompetensi dan workshop wirausaha.
Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sampang pada tahun 2024 turun menjadi 20,83% dari 21,76% di tahun 2023, berkat berbagai program yang telah dilaksanakan Pemkab Sampang.
"Penyerapannya anggaran hingga 30 Juni 2024, realisasi pendapatan mencapai 50,31% dan serapan belanja sebesar 39,55%," ungkap Rudi Arifiyanto.
Pada akhir pemaparannya, Rudi menegaskan pentingnya manfaat program yang dijalankan bagi masyarakat Sampang.***
Artikel Terkait
Tak Perlu Jauh ke Maladewa, Gili Labak di Jawa Timur Tawarkan Pengalaman Liburan Tropis yang Tak Kalah Indah
Strategi HIPMI Bangkalan di Bawah Kepemimpinan Baru, Optimalkan Potensi Pengusaha Muda untuk Perekonomian Daerah
Dul Jaelani Ungkap Rencana Pernikahannya, El Rumi Minta Syarat Ini pada Sang Adik
UPP Saber Pungli Sumenep Intensifkan Edukasi Anti-Korupsi di Pemerintah Kabupaten
Selamatkan Generasi Emas dari Bahaya Narkoba, Polda Jatim Gelar Road Show Anti-Narkoba