PITUTUR.id - Di Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, ada sebuah desa yang menyimpan sejarah panjang tentang industri garam di Indonesia.
Desa ini menjadi saksi kejayaan Pabrik garam di masa kolonial Belanda pada tahun 1905.
Di desa ini, ada sebuah kota tua yang pernah menjadi pusat produksi garam pada masa penjajahan Belanda.
Kota tua ini juga memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dibangun pada tahun 1904 dan menjadi sumber listrik bagi pabrik garam dan rumah-rumah karyawan.
Baca Juga: Siapa Sangka Desa di Kecamatan Tragah Ini Dulunya Gabungan dari 3 Desa, Sekarang jadi Desa...
Ya, Desa itu adalah Desa Krampon, Kecamatan Torjun, Sampang.
Desa ini pernah menjadi kota yang ramai dan makmur. Para pekerja garam bekerja dengan semangat dan mendapatkan fasilitas yang lengkap dari perusahaan PT. Garam, yang saat itu masih bernama Perum Garam.
Mereka mendapatkan listrik, air bersih, kebun sayur, transportasi, dan petugas kebersihan dari perusahaan. Suara mesin garam dan PLTA mengisi udara kota selama 24 jam.
Salah satu saksi hidup dari kejayaan kota tua Krampon adalah Munir, seorang sesepuh yang lahir pada tahun 1939.
Dia bercerita bahwa kota tua Krampon sangat terkenal di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Bahkan konon, disebutkan Logo produk garam dan rokok terkenal diambil dari gambar gedung PLTA dan gudang garam di kota tua Krampon.
Namun, semua itu berubah pada tahun 1960-an, ketika gerakan PKI mengguncang Indonesia.
Para pekerja garam di kota tua Krampon diberhentikan dan diberi uang pesangon oleh perusahaan.
Mereka harus meninggalkan kota tua Krampon dan mencari pekerjaan lain di tempat lain.
Artikel Terkait
Memiliki Luas 14 Km², Desa Ini Terkenal Bersih, Sayangnya Tidak Memiliki Jalan Raya, Tapi...
Berjarak 18 KM dari Kota Bangkalan, Desa Ini Lahir dari Kata-kata Terakhir Utusan Raja Demak, Tebak?
Siapa Sangka Desa di Kecamatan Tragah Ini Dulunya Gabungan dari 3 Desa, Sekarang jadi Desa...