PITUTUR.Id - Wisata Menara Teratai Purwokerto, yang kini berdiri megah sebagai ikon baru di Kota Satria, memiliki sejarah pembangunan yang unik dan penuh dengan perubahan.
Menara itu awalnya direncanakan desainnya berbentuk kubah dan diberi nama selain Menara Teratai.
Lalu perencanaan awal itu berubah karena setelah pihak pemerintah berkonsultasi dengan berbagai kalangan, mulai tokoh masyarakat, budayawan dan sastrawan hingga akademisi.
Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar pembangunan menara ini yang mungkin belum Anda ketahui.
Awal mula sebagai Menara Gada Rujakpolo
Pembangunan Menara Teratai Purwokerto dimulai sebagai sebuah proyek ambisius oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menciptakan sebuah ikon baru di wilayah perkotaan.
Awalnya, menara ini direncanakan dengan puncak berbentuk kubah dan diberi nama Menara Gada Rujakpolo.
Baca Juga: Corkcicle Ini yang Cocok Buat Karyawan Kantoran dan Atlet
Perubahan desain menjadi Bunga Teratai
Perubahan ditu dilakukan setelah pihak pemerintah setempat sengaja mencoba melibatkan masyarakat setempat dalam pembahasan perencanaan pembangunan tersebut.
Kemudian, seiring berjalannya waktu dan setelah mendapatkan masukan dari berbagai kalangan, termasuk sastrawan Ahmad Tohari, akademisi Universitas Jenderal Soedirman, dan budayawan Banyumas, desain menara berubah menjadi bunga teratai.
Perubahan ini tidak hanya mencerminkan keindahan lokal tetapi juga filosofi Dwipa Semarang, yang menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan melalui tiga tingkatan menara.
Baca Juga: Nikmati Wisata Perahu Kalimas Surabaya yang Penuh Gemerlap Cahaya. Seru dan Menegangkan!
Pendanaan dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Proyek pembangunan Menara Teratai didanai melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari yang bersumber dari dana APBN.
Artikel Terkait
Rajanya Pariwisata! Inilah Alasan Mengapa Raja Ampat Menjadi Wisata yang Diminati oleh Penyelam di Seluruh Dunia
Menghidupkan Semangat Kartini di Sekolah, Begini Cerita Srikandi PLN UID Jatim Berbagi Ilmu dan Asa di Hari Kartini
Pulihkan Pasokan Listrik, PLN: Lumajang Bercahaya Kembali Pasca Banjir Lahar Semeru
Hati-Hati dengan Pekerjaan Part Time, Ibu Rumah Tangga di Bogor Ini Kisahkan Kasus Penipuan yang Dialami Sampai Uang Rp131 Juta Ludes