PITUTUR.id – Peringatan Hari Pramuka ke-63 menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama dalam penanggulangan bencana.
Acara yang diadakan di Dyandra Convention Center Surabaya pada Selasa, 30 Juli 2024 INI diwarnai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka.
Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, dan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil.
Baca Juga: Karena Pramuka adalah Kantor Berita, DKC Pramuka Pamekasan Gelar Scout Jurnalist 2023
Dalam kesempatan ini, Adhy Karyono menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengurangan risiko bencana.
Dia menjelaskan bahwa sinergi atau kerja sama antara berbagai pihak, seperti pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gerakan Pramuka, dan komunitas relawan, memiliki peran penting dalam keberhasilan proyek hunian tetap untuk korban erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, dia juga mengaku jika kolaborasi ini tidak hanya efektif dalam menghadapi dan mengatasi bencana tetapi juga berhasil meraih pengakuan resmi.
Baca Juga: Misteri Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang, Diduga Dibunuh dan Dibuang ke Sungai
Sebab proyek hunian tetap yang dimaksud mendapatkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yang menunjukkan prestasi signifikan dalam upaya pemulihan dan penyediaan tempat tinggal yang layak bagi para korban erupsi.
“Pengurangan risiko bencana harus melibatkan kolaborasi unsur pentahelix. Pemerintah pastinya didukung oleh BPBD, Pramuka, dan komunitas relawan masyarakat. Sinergi inilah yang pada akhirnya ikut mendukung keberhasilan proyek hunian tetap korban erupsi Gunung Semeru yang mendapat rekor MURI,” ujar Adhy Karyono seperti dikutip Pitutur.id dari laman Kominfo Jatim.
Menurut Adhy, Gerakan Pramuka memainkan peran krusial dalam penanggulangan bencana dengan menjadi pelopor yang aktif dan memberikan contoh positif bagi masyarakat. Melalui keterlibatan mereka dalam setiap situasi bencana, anggota Pramuka menunjukkan kepemimpinan dan dedikasi yang tinggi.
Baca Juga: Gara-Gara Ini, Bapak Pramuka Dunia Sekeluarga Datangi Indonesia
Kemampuan mereka dalam menunjukkan rasa kemanusiaan dan empati kepada korban bencana tidak hanya membantu dalam merespons kebutuhan segera tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk mengadopsi sikap dan tindakan serupa.
Dengan demikian, pramuka tidak hanya berperan dalam penanggulangan bencana tetapi juga berfungsi sebagai teladan dalam mempromosikan respons yang penuh perhatian dan terorganisir terhadap bencana.
“Fenomena yang terjadi, setiap ada bencana dipastikan ada peran Pramuka. Bagaimana Pramuka sebagai pelopor menjadi contoh bagi masyarakat. Rasa kemanusiaan dan empati bagi korban atau penyintas adalah skill yang harus dimiliki oleh anggota Pramuka yang selayaknya akan dicontoh masyarakat,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Hadiri Pelantikan BPC HIPMI Bangkalan, PJ Bupati Tekankan Pentingnya Sektor UMKM
Review Friendly Match: Barca Ditahan Imbang dengan Man City
KPK Larang 6 Anggota DPRD Provinsi Jatim Bepergian ke Luar Negeri Akibat Kasus Dugaan Korupsi
Jawa Timur Usulkan Perubahan APBD 2024, Akan Fokus pada Penajaman Prioritas dan Antisipasi Kebutuhan
Go Publik dengan El Rumi, Syifa Hadju Dituduh Curi Start Duluan