Salah Kaprah Pendidikan Seksual, Nomor 4 Paling Umum Muncul di Masyarakat

PITUTUR.id - Di masyarakat kita, pendidikan seksual masih dianggap sebagai topik yang tabu untuk dibicarakan. Hal ini juga berlaku dalam konteks pendidikan seks untuk anak-anak.

Banyak orang tua yang merasa canggung atau merasa bahwa pendidikan seksual pada anak tidak perlu dilakukan, dengan alasan seperti, "Ah, belum waktunya. Mereka masih kecil," atau "Nanti mereka akan tahu sendiri."

Zoya Amirin, seorang psikolog seksual dan juga seksolog klinis, mengakui bahwa masih banyak kesalahpahaman terkait pendidikan seks.

"Padahal, pendidikan seksual bukanlah panduan untuk aktivitas seksual," tuturnya.

Menurutnya, sebenarnya topik seksualitas perlu diperkenalkan sejak usia dini agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang benar.

Zoya mengutip hasil penelitian tahun 2020 yang menunjukkan bahwa 33% dari anak laki-laki pertama kali berhubungan seks dengan pekerja seks.

Baca Juga: Jangan Anggap Tabu! Ini Tahapan Pendidikan Seksual pada Anak Sesuai Usia

Ia berpendapat, "Jika anak tidak mendapatkan pendidikan seks dari orang tua, mereka akan 'belajar' dari orang lain, seperti pekerja seks. Bagaimana bisa ini terjadi?"

Oleh karena itu, orang tua seharusnya menjadi sumber pertama bagi anak-anak dalam hal pendidikan seksualitas.

Orang tua perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang pendidikan seks sebelum mengajarkan anak-anak mereka.

Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman terkait pendidikan seks dan seksualitas yang membuat beberapa orang tua enggan untuk melakukannya.

Baca Juga: UIN Wali Songo Semarang Lakukan Penelitian terhadap Komunitas Muslim di Thailand

Beberapa diantaranya adalah:

1. Pendidikan Seks Harus Menunggu Sampai Anak Cukup Umur