Jangan Anggap Tabu! Ini Tahapan Pendidikan Seksual pada Anak Sesuai Usia

Photo Author
- Jumat, 25 Agustus 2023 | 21:35 WIB
Ilustrasi pendidikan seksual pada anak (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)
Ilustrasi pendidikan seksual pada anak (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

PITUTUR.id - Banyak orang dewasa sering salah mengartikan istilah seks dan seksualitas. Hal ini akhirnya membuat mereka menutup diri terhadap anak-anak. Anda perlu memahami definisi kedua istilah tersebut.

Seks melibatkan hal-hal yang berhubungan dengan organ reproduksi dan interaksi antar jenis kelamin. Sedangkan seksualitas mencakup cara berpikir, merasa, berpakaian, berpendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelamin seseorang.

Ketika Anda mengajarkan seksualitas kepada anak, sebenarnya Anda sedang membimbing mereka tentang berbagai tahapan kehidupan, mulai dari kelahiran, masa balita, prasekolah, sekolah, praremaja, remaja, hingga dewasa.

Anak-anak juga belajar tentang identitas mereka, memahami peran sebagai laki-laki atau perempuan, mengetahui pengalaman-pengalaman yang terkait dengan jenis kelamin, serta memahami dimensi peran gender.

Baca Juga: Mengenal Rotavirus, Wabah Diare yang Sebabkan 215.000 Kematian Setiap Tahun

Pendidikan seksualitas juga membantu anak memahami sikap, nilai-nilai, moralitas, dan pandangan yang sehat terkait hubungan saat mereka memasuki usia dewasa, serta bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi mereka.

Penting untuk diingat bahwa pendidikan seksualitas tidak mendorong anak untuk melakukan aktivitas seksual, melainkan membantu mereka membangun hubungan yang positif dan pandangan yang positif terhadap seksualitas saat mereka dewasa.

Ketakutan dan rasa canggung orang tua dalam berbicara tentang seksualitas pada anak sering kali dipengaruhi oleh budaya di masyarakat kita yang masih menganggap seksualitas sebagai hal tabu yang tidak perlu dibahas dalam keluarga.

Baca Juga: Anak Anda Rentan Sakit? Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Si Kecil dengan 6 Jenis Vitamin Ini

Padahal, ketika anak bertanya, itu berarti mereka memiliki kebutuhan untuk mendapatkan jawaban.

Hal ini menandakan bahwa anak mulai menyadari dirinya dan orang lain di sekitarnya.

Secara alami, mereka menjadi penasaran, ingin eksplorasi, dan melakukan percobaan untuk memenuhi rasa ingin tahu.

Anak-anak yang minim informasi tentang seksualitas rentan terhadap godaan dari predator yang ada di sekitar mereka.

Baca Juga: Bunda Jangan Panik, Pahami Dampak Disleksia pada Anak dan 6 Cara Mengatasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X