Berisiko Kematian Tinggi, Waspadai Penyakit 'Tetanus Neonatorum' pada Bayi

Photo Author
- Selasa, 22 Agustus 2023 | 14:37 WIB
Ilustrasi bayi sakit karena terinveksi virus (Foto: Unsplash/Rachel McDermott)
Ilustrasi bayi sakit karena terinveksi virus (Foto: Unsplash/Rachel McDermott)

PITUTUR.idTetanus neonatorum, atau yang dikenal juga sebagai tetanus pada bayi baru lahir, merupakan suatu penyakit yang menyerang bayi yang baru saja dilahirkan.

Meskipun tetanus dapat menyerang bayi pada segala usia, kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah bayi yang baru lahir. Karenanya, kondisi ini disebut sebagai tetanus neonatorum.

Secara umum, tetanus adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani, yang umumnya ada di tanah, debu, atau kotoran hewan.

Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan bakteri di dalam jaringan mati (seperti luka terkontaminasi) yang menghasilkan tetanospasmin, zat beracun yang menyerang otak dan sistem saraf pusat.

Tetanus neonatorum pada bayi dipicu oleh luka terkontaminasi yang terjadi selama proses persalinan atau perawatan tali pusat yang tidak steril.

Salah satu penyebabnya adalah ketika ibu tidak memiliki kekebalan terhadap bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan tetanus selama masa kehamilan.

Baca Juga: Merasa Takut Ketika Melihat Gambar Ini? Bisa Jadi Itu Gejala Trypophobia!

Penyebab Tetanus Neonatorum

Pada dasarnya, penyebab tetanus adalah bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini menghasilkan racun tetanospasmin yang menyerang otak dan sistem saraf pusat. Infeksi bakteri Clostridium tetani sering kali terjadi melalui luka akibat goresan, tusukan, atau sobekan oleh benda yang terkontaminasi.

Tetanus neonatorum terjadi saat bakteri Clostridium tetani menginfeksi tubuh bayi melalui proses persalinan atau perawatan tali pusat yang tidak steril. Hal ini bisa terjadi jika alat yang digunakan untuk memotong tali pusat tidak higienis dan menjadi tempat pertumbuhan spora bakteri C. tetani.

Baca Juga: 6 Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak, Salah Satunya adalah Gatal-gatal di Area Kemaluan!

Faktor Risiko Tetanus Neonatorum

Risiko tetanus neonatorum meningkat jika ibu tidak mendapatkan vaksin TT (tetanus toxoid) lengkap selama masa kehamilan. Selain bayi, risiko tetanus juga dapat meningkat pada ibu. Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko tetanus neonatorum meliputi:

  • Melakukan persalinan atau perawatan tali pusat dengan alat yang tidak steril.
  • Melakukan persalinan di luar fasilitas kesehatan.
  • Ketidakbersihan tangan yang membantu proses persalinan.
  • Terpapar tanah atau lumpur yang mengandung bakteri penyebab tetanus pada alat atau tempat persalinan atau perawatan tali pusat.
  • Riwayat kematian bayi sebelumnya akibat tetanus neonatorum.
  • Tempat persalinan yang tidak steril, seperti menggunakan alas tikar atau adanya hewan di sekitarnya.
  • Tingkat sosio-ekonomi yang rendah.
  • Pemeriksaan antenatal yang tidak rutin.
  • Pengaruh adat istiadat yang menghambat akses ibu hamil ke fasilitas kesehatan.
  • Baca Juga: Sebelum Terlambat, Deteksi Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Sedini Mungkin!

Gejala Tetanus Neonatorum

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X