Dianggap Berbahaya, American Academy of Pediatrics Larang Penggunaan Baby Walker

Photo Author
- Rabu, 23 Agustus 2023 | 16:20 WIB
Ilustrasi Baby Walker (Foto: Unsplash/Jimmy Conover)
Ilustrasi Baby Walker (Foto: Unsplash/Jimmy Conover)

PITUTUR.id - Baby walker adalah perangkat berbentuk kursi dengan roda yang dapat berputar di segala arah saat bayi mendorong dengan kakinya.

Fungsinya adalah membantu bayi belajar berjalan tanpa harus dipegangi oleh orang tua.

Meskipun tujuannya positif, penggunaan baby walker dianggap berbahaya dan memiliki dampak negatif pada bayi.

Banyak insiden kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan baby walker. Bahkan American Academy of Pediatrics, asosiasi dokter spesialis anak terbesar di Amerika Serikat, telah melarang penggunaannya.

Baca Juga: Berisiko Kematian Tinggi, Waspadai Penyakit 'Tetanus Neonatorum' pada Bayi

Risiko Baby Walker

  1. Potensi Terjatuh

    Risiko utama dari penggunaan baby walker adalah bayi bisa terjatuh. Bayi yang menggunakan alat ini lebih rentan terhadap kecelakaan seperti terjatuh dari tangga, menabrak benda tak stabil, atau jatuh dari ketinggian. Hal ini disebabkan karena bayi belum memiliki keterampilan motorik dan keseimbangan tubuh yang cukup.

  2. Menggapai Benda Berbahaya

    Dengan baby walker, bayi lebih mudah menggapai benda berbahaya seperti bahan kimia, obat-obatan, atau benda tajam. Mereka juga bisa meraih benda yang sebelumnya tidak bisa dijangkau.

  3. Bergerak Terlalu Cepat

    Baby walker memungkinkan bayi bergerak cepat, bahkan saat diawasi. Kecepatan ini membuat bayi sulit menghindari bahaya di sepanjang jalan, meningkatkan risiko cedera.

  4. Terbentur Benda Sekitar

    Bayi dengan baby walker kesulitan mengendalikan arah gerakan, menyebabkan mereka sering terbentur dinding, furnitur, atau pintu. Ini bisa menyebabkan cedera kepala atau luka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Prasetyo Aditya

Sumber: American Academy of Pediatrics

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X