PITUTUR.id- Tim peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, baru saja melakukan penelitian di Thailand.
Tim tersebut terdiri dari Dr. H. Shodiq, M.Ag., Dr. H. Ikhrom, M.Ag., Sayyidatul Fadlilah, M.Pd., dan Evita Nur Apriliana.
Mereka menjadi penerima hibah dana bantuan penelitian kolaborasi internasional dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) di UIN Walisongo Semarang tahun 2023.
Mereka melakukan kunjungan ke Lembaga Pendidikan Islam di Provinsi Narathiwat, Thailand Selatan pada tanggal 19 Agustus 2023.
Narathiwat merupakan salah satu dari empat provinsi di Thailand Selatan, bersama dengan Yala, Pattani, dan Satun, yang mayoritas penduduknya beragama Islam (82%).
Tim peneliti ini mengunjungi Sekolah Mesbah el-Ulum (Pratheep Vittaya School/Maahad Mesbah el-Ulum), Muzium Al-Qur'an Samanmit Witya School, dan Masjid Wadi Al Husein Telok Manok, serta melakukan wawancara dan diskusi dengan pengelola dari ketiga lembaga tersebut.
Baca Juga: Boba Susu Ketan Najah, Minuman Sehat Kekinian Rendah Gula Karya Mahasiswa UNY
Pada kunjungan mereka ke Maahad Mesbah el-Ulum di Narathiwat, tim peneliti didampingi oleh para alumni program Sarjana (S1) dan mahasiswa program Doktor (S3) dari UIN Walisongo Semarang yang berasal dari Thailand.
Dr. H. Shodiq, selaku ketua peneliti, menjelaskan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk mengkaji sistem pendidikan Islam dan perkembangannya di Narathiwat.
"Kunjungan kali ini kami lakukan ke Maahad Mesbah el-Ulum untuk mengamati bagaimana pendidikan Islam di Kawasan Thailand Selatan diimplementasikan, serta untuk mengumpulkan informasi tentang peradaban Muslim Melayu," kata Dr. H. Shodiq.
"Di daerah Narathiwat, pendidikan dijalankan melalui tiga sistem, yaitu pengajian pondok, sekolah agama, dan sekolah akademik. Sekolah akademik menjadi syarat penting untuk mendapatkan dukungan keuangan dari pemerintah Thailand," ujar Dr. Ramli bin Syehabuddin, yang dikenal sebagai Ustadz Adnan, pengelola Yayasan Auqof Al Mesbah.
Selain mengunjungi Maahad Mesbah el-Ulum, tim peneliti juga mengunjungi Muzium Al-Qur'an Samanmit Witya School, sebuah lembaga di Narathiwat, Thailand, yang bertujuan melestarikan peradaban Muslim Melayu dan menyimpan lebih dari 39.000 manuskrip.
Manuskrip-manuskrip tersebut tidak hanya dalam bahasa Arab, tetapi juga menggunakan Aksara Melayu Jawi dan Bahasa Thailand kuno.
Koleksi manuskrip yang beragam ini menjadi bukti perkembangan peradaban masyarakat Muslim Melayu di Thailand Selatan.
Artikel Terkait
Beasiswa Maudy Ayunda Telah Dibuka! Ini Syarat dan Langkah Pendaftarannya
Beasiswa untuk SMA/SMK/MA/Sederajat, Dapat Rp400 Ribu Perbulan!
Beasiswa S2 Double Degree Kemenag Masih Dibuka, Simak Persyaratannya!
Beasiswa BCA 2024 untuk Lulusan SMA/SMK/Sederajat, Simak Syarat dan Ketentuannya!
Beasiswa 'Kejar Mimpi CIMB Niaga' Masih Dibuka! Dapatkan Biaya Kuliah hingga 4 Semester