PITUTUR.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menerjunkan 2.451 personil Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk menurunkan angka prevalensi stunting.
Penerjunan ribuan personil itu dilakukan sejak 2021 lalu sebagai bentuk tindaklanjut keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-P3A) Bangkalan H. Sudiyo mengatakan, ribuan personil itu dibentuk menjadi 817 TPK.
Baca Juga: Lihat Batas Usia Pelamar CPNS 2024, Lengkap dengan Dokumen dan Tahapan Seleksinya
Masing-masing TPK terdiri dari tiga orang dari tiga unsur yang berbeda, yakni Bidan Desa, Kader Penggerak PKK desa dan kader Penyuluh Keluarga Berencana (KB).
Adapun 817 tim tersebut disebar ke 281 desa dan kelurahan di Kabupaten Bangkalan untuk mendampingi setiap keluarga dalam upaya penurunan angka stunting.
"Jadi di setiap satu desa atau kelurahan bisa ada 3-4 TPK, tergantung luas wilayahnya," ujarnya.
Ribuan personil TPK itu ditugaskan untuk mendampingi setiap keluarga dalam upaya penurunan angka stunting di Bangkalan, baik pencegahan maupun penanganan.
Upaya Turunkan Angka Stunting Bangkalan
Sudiyo menjelaskan, dalam upaya pencegahan dilakukan sejak sebelum pernikahan. Salah satunya merubah perilaku pernikahan di bawah usia minimal.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Tinggi Kolom 800 Meter di Atas Puncak
Menurutnya, di Bangkalan masih banyak perempuan yang usianya masih 15 sampai 17 tahun sudah menikah. Padahal secara aturan usia minimal perempuan menikah adalah 21 tahun.
"Jadi tim ini melakukan pendekatan untuk merubah itu, sehingga meski tidak sesuai aturan usia 21, minimal usia 19 tahun baru menikah," jelasnya.
Jika perempuan menikah di usia di bawah 19 tahun, kata dia, secara psikis dan anatomi tubuh dianggap belum normal, sehingga dikhawatirkan melahirkan bayi stunting.
"Cara-cara seperti itu yang kita lakukan untuk menurunkan angka stunting, dan masih banyak cara-cara lainnya," katanya.
Artikel Terkait
Suskes Turunkan Prevalensi Stunting, Pemkab Bangkalan Dapat Penghargaan dari BKKBN
Ternyata Ini Kunci Sukses Pemkab Bangkalan Turunkan Prevalensi Stunting Hingga Raih Penghargaan dari BKKBN