PITUTUR.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan medapatkan penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia.
Penghargaan itu didapatkan setelah Pemkab Bangkalan sukses menurunkan prevalensi stunting di wilayah Bangkalan dalam beberapa tahun terakhir khususnya tahun 2023.
Ternyata, penurunan prevalensi stunting di Bangkalan tidak terjadi begitu saja, melainkan buah hasil dari upaya Pemkab Bangkalan sejak tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Rehab 6 Sekolah di Bangkalan Habiskan Anggaran Rp6,4 Milyar, Mari Awasi Bersama
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-P3A) Bangkalan H. Sudiyo mengatakan, massifnya upaya penurunan stunting di Bangkalan sejak keluarnya peraturan presiden (perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Melalui perpres tersebut Pemerintah Daerah dituntut untuk membentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang terstruktur mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa.
Di tingkat desa, dibentuk tim pendamping keluarga (TPK). Di Bangkalan ada 817 TPK yang tersebar di 281 desa dan kelurahan.
Masing-masing TPK terdiri dari tiga orang, yakni satu orang bidan, PKK dan kader penyuluh KB.
"Jadi ada 2.451 orang yang bertugas mendampingin keluarga di 281 desa dan kelurahan," ujarnya, Jumat (05/07/2024).
Baca Juga: Empat Instansi di Bangkalan Ini Punya Anggaran Proyek Jumbo di 2024, Angkanya Fantastis
Setelah tim terbentuk pada tahun 2021, tim ini langsung bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam upaya menurunkan stunting.
Upaya penurunan stunting yang dilakukan ada dua cara, yakni intervensi sensitif (pencegahan) dan intervensi spesifik penanganan.
Intervensi sensitif dilakukan untuk merubah perilaku yang dilakukan sejak sebelum pernikahan, termasuk di dalamnya terkait usia minimal perempuan yang aman untuk pernikahan.
Contohnya, usia minimal perempuan untuk menikah sesuai peraturan adalah 21 tahun, tapi di Bangkalan masih banyak perempuan yang usianya masih 15 sampai 17 tahun sudah mendapatkan rekom menikah.
Artikel Terkait
Banyak Pengemis Resahkan Peziarah, Disbudpar Bangkalan Malah Ingin Makam Air Mata Ibu Arosbaya Jadi Cagar Budaya
Akan Bangun Dua Puskesmas, Dinkes Bangkalan Gelontorkan Dana Rp 11,2 Miliar
Empat Instansi di Bangkalan Ini Punya Anggaran Proyek Jumbo di 2024, Angkanya Fantastis
Disdik Bangkalan Rehab Enam Gedung SMP Tahun Ini, Segini Anggarannya
Rehab 6 Sekolah di Bangkalan Habiskan Anggaran Rp6,4 Milyar, Mari Awasi Bersama