PITUTUR.id – Pj Gubernur Jatim, Adhy karyono menerima kunjungan kerja Pj Gubernur, Dr. Al Muktabar beserta jajaran dan Bank Banten di Ruang Bromo, Kantor Utama Bank Jatim, Surabaya, Jumat (26/7).
Kunjungan kerja tersebut bertujuan membahas keberlanjutan rencana KUB serta membentuk sinergi bisnis antar Bank Pembangunan Daerah (BPD), yaitu Bank Jatim dan Bank Banten.
"Kehadiran Pak Pj. Gubernur Banten ini sebagai bentuk keseriusan, setelah sejak dari awal kita lakukan MoU di Hotel Borobudur. Di sini juga kita tahu bahwa Banten akan melakukan ekspansi yang bahkan jauh melewati Jabar dan DKI (Jakarta)," ucap Pj Gubernur Jatim, Adhy.
Adapun Pj Gubernur Jatim, Adhy, menyebut bahwa rencana KUB kedua BPD tersebut tak sekadar untuk memenuhi Peraturan OJK terkait pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2024. Tetapi juga sebagai upaya memajukan ekonomi kedua wilayah, Jatim dan Banten.
“POJK ini bukanlah tujuan utama kita, saya ingin lebih dari itu. Bahwa rencana KUB kita ini bisa lebih bermanfaat. Tentunya kami optimis kerjasama ini akan saling menguntungkan,” ujarnya.
Ia juga berujar bahwa pangsa pasar di Banten cukup besar, terutama di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Serang.
Adhy menjelaskan bahwa saat ini, Bank Jatim telah melakukan KUB dengan BPD lain, seperti Bank Lampung dan bank Syariah NTB. Pada tahun 2024, total aset Bank Jatim secara tunggal diperkirakan mencapai Rp105 96 triliun. Dengan KUB diperkirakan dapat meningkat hingga Rp132,23 triliun.
Hal tersebut sejalan dengan visi Bank Jatim untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia, yang sebelumnya, sempat menjadi mimpi belaka dikarenakan kalah dengan BJB yang memiliki aset Rp160 triliun.
"Tetapi nyatanya ada jalan. Setelah selesai dengan Bank Syariah NTB kemudian sebentar lagi Pak Sekda Lampung ingin mempercepat perjanjian maka akan mencapai Rp160 triliun lebih. Kemudian ditambah dengan Bank Banten yang mencapai Rp7 triliun,” imbuhnya.
Pj Gubernur Jatim, Adhy meminta terbentuknya kepercayaan antar BPD, serta Bank jatim untuk membawa Bank Banten menuju modal inti Rp3 triliun dan memiliki paket produk yang dapat masuk.
“Kami harap juga jika nanti Bank Jatim dan Banten sudah bersatu, maka banyak sekali potensi yang bisa kita gaet. Harapannya akan terjadi perubahan signifikan pertama terkait aset, manajemen, kemudian peningkatan kapasitas, akuntabilitas dan pada akhirnya pendapatan dari laba maupun laba yang dibukukan untuk PAD,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Dr. Al Muktabar, menjelaskan bahwa kerja sama yang dilakukan kedua Bank merupakan tindak lanjut dari pesan Presiden Joko Widodo terkait tujuan tidak ada Bank gagal di Indonesia.
“Tujuannya adalah bagaimana bank daerah bisa terus survive,” jelasnya.
Ia menilai BPD penting untuk nilai tambah dan nilai profit. Oleh karena itu KUB dilakukan untuk menguatkan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh jajaran Pemprov Jatim. Semoga KUB antara Bank Banten dan Bank Jatim ini bisa membawa keberkahan tidak hanya bagi BPD masing-masing tapi juga bagi masyarakat kedua wilayah,” ucapnya. ***