Buntut Beri Makanan Gratis Kepada Militer Israel, McDonald's Dikecam dan Diboikot Warganet

Photo Author
- Rabu, 5 Juni 2024 | 15:30 WIB
Buntut Beri Makanan Gratis Kepada Militer Israel, McDonald's Dikecam dan Diboikot Warganet (Ricka Milla Suatin)
Buntut Beri Makanan Gratis Kepada Militer Israel, McDonald's Dikecam dan Diboikot Warganet (Ricka Milla Suatin)

PITUTUR.id - Kecaman terhadap cabang-cabang MCD (McDonald's) di berbagai negara terus meluas termasuk di Indonesia.

Publik bukan hanya mengecam, tetapi juga menyerukan untuk memboikot perusahaan asal Amerika tersebut.

Kronologi perkara kecaman dan seruan boikot terhadap McDonald's pada awalnya karena MCD cabang Israel menyediakan paket makanan gratis untuk pasukan militer IDF (Israel Defense Forces) di tengah penyerangan terhadap Palestina.

McDonald's cabang Israel tersebut setiap harinya menyediakan ribuan makanan gratis untuk tentara Israel yang sedang berada di lapangan.

Baca Juga: Boikot McD Masih Terus Berlanjut Meskipun Sudah Berdonasi dan Klarifkasi

Tidak hanya menyediakan makanan gratis, McDonald's cabang Israel juga menyediakan diskon untuk tantara Israel yang berkunjung di gerai tersebut.

Diskon dan kebijakan yang diusung oleh McDonald's cabang Israel tersebut membuat warganet marah.

Netizen memberi kecaman dan seruan memboikot karena kebijakan tersebut.

Kencangnya suara warganet dalam memberi kecaman dan ancaman boikot, membuat pihak McDonald's Indonesia memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Selain McDonalds, Brand Ini Masuk ke Target Boikot karena Berafiliasi dengan Israel. Apa Saja?

Melalui Associate Director of Communications McDonald's Indonesia Meta Rostiawati, bahwa kebijakan McDonald's Indonesia berbeda dengan kebijakan di negara lainnya.

Sehingga, menurut Meta, McDonalds Indonesia merupakan perusahaan swasta nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih dari 16 ribu tenaga kerja lokal.

Walaupun begitu, McDonald's Indonesia tetap mendapatkan ancaman boikot dikarenakan dalam memberikan klarifikasi, tidak menyebutkan bahwa peristiwa di Palestina merupakan konflik dan bukan genosida.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Bastoni

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X