PITUTUR.id - Pasar Huanan di Wuhan, Cina, adalah tempat yang dikenal sebagai pusat perdagangan hewan hidup, mulai dari ikan, reptil, hingga mamalia.
Namun, pasar ini juga menjadi tempat yang diduga sebagai sumber awal pandemi yang telah menewaskan jutaan orang di seluruh dunia.
Pada akhir 2019, sejumlah kasus pneumonia misterius mulai muncul di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa di provinsi Hubei.
Baca Juga: Dinginnya Rantai Pasokan Pertanian yang Harus Berubah
Sebagian besar kasus tersebut dikaitkan dengan pasar Huanan, yang terletak di pusat kota. Pasar ini menawarkan berbagai jenis hewan hidup yang dijual sebagai makanan atau obat tradisional.
Salah satu hewan yang diduga menjadi perantara penularan virus dari hewan ke manusia adalah kelelawar.
Kelelawar diketahui membawa banyak jenis virus corona, termasuk yang mirip dengan virus penyebab Covid-19.
Namun, kelelawar tidak dijual secara langsung di pasar Huanan. Para ilmuwan menduga bahwa ada hewan lain yang menjadi jembatan antara kelelawar dan manusia.
Baca Juga: Bahan Nano, Senjata Baru Lawan Obesitas
Beberapa kandidat yang disebut-sebut adalah trenggiling, luwak, dan ular. Namun, belum ada bukti pasti yang mengkonfirmasi peran hewan-hewan ini dalam penyebaran virus.
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa virus berasal dari sumber lain di luar pasar Huanan.
Pasar Huanan ditutup pada 1 Januari 2020 oleh pemerintah Cina sebagai langkah pencegahan.
Sejak itu, pasar ini menjadi lokasi penyelidikan oleh tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Cina.
Namun, penyelidikan ini menghadapi banyak kendala, seperti keterbatasan akses data, kerjasama, dan transparansi.
Artikel Terkait
Satelit Satria-1: Mimpi Besar Indonesia di Langit Biru
Update WhatsApp Terbaru untuk Pengguna Apple! Simak Yuk!
Tanaman dan Debu, Ancaman Polusi Udara di Masa Depan
Bahan Nano, Senjata Baru Lawan Obesitas
Dinginnya Rantai Pasokan Pertanian yang Harus Berubah