Dinginnya Rantai Pasokan Pertanian yang Harus Berubah

PITUTUR.id - Saya pernah mendengar sebuah pepatah, "Tak kenal maka tak sayang". Pepatah ini sepertinya cocok untuk menggambarkan hubungan kita dengan rantai pasokan pertanian dingin.

Apa itu rantai pasokan pertanian dingin? Mungkin sebagian dari kita belum familiar dengan istilah ini.Padahal, tanpa kita sadari, kita sering menikmati hasil dari rantai pasokan pertanian dingin ini.

Baca Juga: Bahan Nano, Senjata Baru Lawan Obesitas

Rantai pasokan pertanian dingin adalah proses penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi produk pertanian yang membutuhkan suhu rendah dan kelembaban tertentu untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.

Produk-produk seperti sayuran, buah-buahan, daging, susu, dan es krim adalah contoh dari produk pertanian dingin.

Bayangkan jika produk-produk ini tidak disimpan dan diangkut dengan baik, pasti akan rusak dan tidak layak konsumsi.

Namun, ternyata rantai pasokan pertanian dingin ini tidak semulus yang kita bayangkan.

Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh industri ini, mulai dari biaya lingkungan dan ekonomi, emisi karbon, pemborosan makanan, hingga kesenjangan sosial.

Baca Juga: Tanaman dan Debu, Ancaman Polusi Udara di Masa Depan

Belum lagi, permintaan konsumen di negara-negara berkembang semakin meningkat. Bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan ini?

Para ahli dari Tiongkok dan Korea Selatan mencoba mencari solusi dengan melakukan analisis sistem untuk memahami proses yang berkontribusi pada praktik berkelanjutan industri distribusi makanan dingin.

Mereka menemukan bahwa perlu adanya hubungan yang jelas antara pemangku kepentingan dalam perusahaan yang mengejar bisnis rantai pasokan pertanian dingin.

Hubungan ini dapat memastikan peningkatan berkelanjutan dari praktik rantai pasokan pertanian dingin yang berkelanjutan dan membantu transisi hijau yang lebih mulus.

Selain itu, perlu juga adanya inovasi teknologi yang dapat memperkuat nilai tambah produk pertanian dingin.

Baca Juga: Wulan Guritno Akan Diperiksa Terkait Promosi Judi Online, Ini Kata Pakar Hukum dan Psikologi