PITUTUR.id - Wakil Walikota Surabaya, Armuji melakukan dialog mediasi antara Sekolah Petra Manyar dan Perwakilan RW 04 Kelurahan Menur Pumpungan, RW 05 Kelurahan Manyar, dan RW 07 Kelurahan Klampis Ngasem.
Mediasi ini dilakukan untuk menengahi perselisihan terkait uang iuran keamanan yang diajukan oleh pihak RW kepada Sekolah Petra.
Perwakilan Sekolah Petra menjelaskan bahwa Sekolah Petra Manyar wajib membayar iuran keamanan sebesar 100 juta perbulan.
Dari 100 juta tersebut, masing-masing dibagi menjadi 25 juta yang diserahkan ke 4 perwakilan RW setempat.
Sebelumnya, Sekolah Petra hanya diwajibkan membayar iuran keamanan sebesar 32 juta, namun pihak RW menaikkan nominal iuran menjadi 35 juta.
Sekolah Petra melaporkan permasalahan terkait uang iuran ke DPRD Surabaya, namun masih belum mendapatkan titik terang.
Wakil Walikota Surabaya, Armuji mendatangi masing-masing perwakilan dan bertanya perihal perselisihan yang dihadapi.
Baca Juga: Pihak RW Setempat Minta Iuran hingga Rp32 Juta per Bulan, Pihak Sekolah Petra Surabaya Keberatan
Sekolah Petra menyetujui untuk membayar uang iuran sebesar 32 juta seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Pihak sekolah hanya mempermasalahkan laporan keuangan terkait pengeluaran, namun RW tidak pernah memberikan sejak 2017.
"Ini bukan masalah warganya, tetapi ini bermasalah di bagian iuran yang tidak cocok" Ujar Armuji, Wakil Walikota menegaskan.
Pihak pengurus RW mengungkapkan keluhan karena murid Sekolah Petra membuat jalanan menjadi macet sehingga perlu adanya penutupan jalan.
"Kalau macet bisa diatur." Tandas Armuji, Wakil Walikota Surabaya "Ini Jalanan umum, bukan jalanan warga." Lanjutnya.
Armuji menegaskan apabila iuran keamanan dari pihak Petra sesuai, besar kemungkinan tidak ada keributan.