Kedatangan Gibran Rakabuming di Surabaya Isyarat Dukungan untuk Eri Cahyadi di Pilkada 2024

Pitutur.id - Kedatangan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, saat simulasi makan bergizi di SDN Klampis beberapa waktu lalu, dianggap sebagai isyarat dukungan untuk Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Legislator DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, pada Minggu, 4 Agustus 2024.

"Apalagi dalam kegiatan di SDN Klampis tersebut juga dihadiri oleh Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak," ungkap Toni.

Dia juga menyebutkan bahwa figur Eri Cahyadi mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat karena kepemimpinannya yang senafas dengan visi Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Juga: Ahmad Dhani Siap Bersaing di Pilkada Surabaya 2024 dengan Dukungan Gerindra

"Figur Mas Eri memang mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat, karena kepemimpinannya senafas dengan kehendak Pak Jokowi dan Prabowo Gibran kelak," tambahnya.

Menurut Arif, dukungan politik sering kali disampaikan melalui simbol-simbol tertentu.

"Namun, selalu dengan perlambang-perlambang politik, di Pilpres Pak Jokowi cukup foto dengan Pak Prabowo, akhirnya terjadi migrasi dukungan pendukung Pak Jokowi ke Pak Prabowo," sebutnya.

Lebih lanjut, Arif mengaitkan dukungan untuk Khofifah-Emil dengan Eri Cahyadi.

"Jadi saya pikir, ada gerak nafas yang sama, bahwa memenangkan Khofifah-Emil sama dengan memenangkan Eri Cahyadi di Kota Surabaya," ungkapnya.

Baca Juga: Miris! Remaja 19 Tahun Pelaku Terorisme di Malang Menabung Beli Bahan Peledak

Arif juga menepis anggapan bahwa ketidakhadiran Cak Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya, dalam kegiatan tersebut memiliki arti khusus.

"Mungkin Cak Armudji ada kegiatan Pemkot di tempat lain, jadi tidak bisa hadir, tidak perlu ditafsirkan yang tidak-tidak," jelas Toni.

Surabaya, sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara, memerlukan rekomendasi yang khusus.

"Keluarnya rekomendasi harus dilakukan di saat yang khusus dan cara yang khusus. Namun, sejauh ini surat tugas DPP Partai Golkar tetap ke Mas Eri Cahyadi," pungkas Toni.***